Bendahara Umum DPP Partai NasDem Ahmad Sahroni menceritakan pengalamannya ketika berbeda pilihan saat Pilkada DKI Jakarta 2017.
Hal tersebut ia jabarkan ketika ia ditanya bagaimana sikapnya ketika NasDem mendukung Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) saat Pilkada DKI 2017, namun kini justru dukung Anies Baswedan untuk Pilpres 2024.
"Fakta bahwa dalam kondisi politik komitmen untuk bersikap pada tujuan, kita harus bersalaman. Siapa yang kita calonkan dari awal, si A, walaupun ada kontra ya si A mau menang atau kalah. Ritual itu yang dilakukan Bang Surya membangun komitmen atas tujuan ayo bersalaman, mau kalah mau menang, ayo kita dukung," ujar Sahroni, mengutip video yang diunggah di kanal YouTube Total Politik, Senin (13/3/2023).
"Kenapa Bang Surya memilih Anies Baswedan? Itu adalah insting politiknya Bang Surya terhadap Anies Baswedan," tambahnya.
Ia kemudian mengibaratkan dalam satu partai, ada salah seorang kader yang tidak menyukai sosok yang diusung partainya. Alih-alih berbicara di belakang dan menjelek-jelekkan si calon, ia membicarakan langsung kepada sang ketum.
"Itu terjadi sama gue waktu Anies dan Ahok. Gue enggak suka sama A, ya gue diem aja. Lu liat pergerakan waktu saat Ahok ada enggak Sahroni mengkampanyekan? Atau keluar dari dukungan pada seseorang?" jelas Sahroni.
"Itulah fakta bahwa komitmen kita mengatakan kebenaran tidak membela seseorang, ya diem saja tanpa harus menjelekkan," tambah Sahroni.
Sahroni kemudian menambahkan, ketika salah seorang dalam partai tidak menyukai sosok yang diusung itu adalah hal yang normal. Namun yang diperhatikan adalah bagaimana cara menyikapi ketidaksukaannya tersebut.
"Dalam semua parpol di mana dukung A, belum tentu dukung A pasti ada ketidaksukaan dan itu normal di parpol. Tapi ada yang terang-terangan, ada yang diem-dieman," tukas Sahroni.
Khazanah Islam: Pujian untuk Ambisi Berkelanjutan, Warta Ekonomi Gelar Indonesia Most Visionary Companies Awards 2024