Ulama Syekh Ali Jaber bercerita tentang dirinya yang mengenal seorang marbot masjid atau orang yang bekerja sebagai pengurus masjid dalam menjaga kesucian dan kebersihannya.
Syekh Ali mengatakan bahwa marbot itu sudah sangat tua dan menyentuh usia 80 tahun, tetapi ia tetap bekerja untuk membersihkan masjid.
Suatu ketika, Syekh Ali bertanya mengenai keinginan dari marbot tersebut. Rupanya, sang marbot hanya menginginkan satu hal, yakni haji.
Marbot itu menyadari bahwa ia bukan berasal dari kalangan orang mampu sehingga menurutnya ia tak akan bisa naik haji.
Baca Juga: Mutiara Nasihat Syekh Ali Jaber: Jangan Terlalu Fanatik Dalam Menerapkan Ilmu
Lantas, Syekh Ali Jaber menjelaskan bahwa masalah haji dan umroh bukan sesuatu yang bisa kita patokkan dengan masalah keuangan atau kemampuan.
“Ada orang yang tidak punya uang sama sekali, tapi dapat dipanggil haji karena haji dan umroh itu hadiah dan panggilan Allah Subhanahu Wa Ta’ala bagi hamba-Nya,” kata Syekh Ali dikutip KontenJatim dari kanal YouTube Nada Dakwah.
Namun, beberapa bulan kemudian, suatu kejadian menimpa marbot tersebut. Ketika Syekh Ali berkunjung untuk silaturahmi, marbot itu menangis.
Rupanya, tangisan marbot itu bukan karena luka yang ia terima ketika ditabrak oleh mobil setelah pulang dari masjid, tetapi cerita di balik peristiwa tersebut.
Orang yang menabrak marbot itu terus meminta maaf hingga memanggil sang marbot dengan panggilan Pak Haji, tetapi kenyataan yang belum haji membuat marbot itu menangis.
Baca Juga: Mutiara Nasihat Syekh Ali Jaber: Jangan Paksa Orang Lain untuk Beribadah
“’Bapak dari tadi bilang Pak Haji, Pak Haji, sedangkan saya belum haji’. Terketuk hati orang yang kaya, dia sediakan biaya haji dan bisa berangkat,” ujar Syekh Ali.
Kejadian ini sendiri menunjukkan bahwa orang yang bisa melakukan haji dan umroh hanya orang kaya. Siapa saja bisa menunaikan ibadah tersebut jika Allah menghendaki.