Orem-orem ialah masakan Jawa, tepatnya kuliner khas Malang yang terdiri atas bahan dasar tempe goreng, ayam, dan kuah santan kental. Makanan ini cukup bersejarah.
Biasanya, orem-orem disajikan dengan ketupat iris yang diberi tauge, tempe, lalu disiram kuah sayur santan. Rasanya mirip sayur lodeh, tetapi sedikit lebih pedas. Makanan khas Malang ini bisa ditambah kecap manis dan sambal sesuai selera.
Tak cuma disajikan dalam acara seperti pernikahan dan syukuran, orem-orem juga bisa dibeli di warung tradisional sampai pedagang kaki lima sejak 1980-an. Kembali lagi, mesti diingat bahwa Malang dikenal sebagai kota dengan makanan khas tempe.
Baca Juga: Tempe Mendol Khas Malang, Bisa Jadi Lauk Sekaligus Jajanan
Orem-orem pun tak akan jadi orem-orem tanpa tempe. Ia dibuat dengan irisan tempe khas Malang yang digoreng, ayam, serta kemudian dimasak bersama kuah santan kental. Uniknya, cara masak orem-orem menggunakan bahan bakar arang.
Pasalnya, bara apinya tak akan mengubah aroma bumbu dasar makanan khas yang satu ini.
Sejarah
Tampak sederhana, orem-orem rupanya memang dimaksudkan menggambarkan kesederhanaan. Makanan khas yang satu ini terkait erat dengan masa sulit selama Jepang menjajah Indonesia.
Mengutip Malang Retro, bahan makanan saat itu relatif mahal dan sulit didapatkan sehingga banyak rumah yang menyesuaikan dan berkreasi dalam menyajikan masakan.
Baca Juga: 3 Ciri Khas Bakso Malang, Si Spesial yang Beda dari Bakso Biasa
Pengamat gastronomi, sejarah, dan budaya Agung H. Buana menyebut, tampilan orem-orem sangat sederhana dan menyiratkan rasa kesederhanaan. Apalagi, makanan yang satu ini mudah dimasak dan bumbunya sederhana.
Meski hanya tersedia di Malang, kita bisa membuatnya ala rumahan jika ingin mencicipi atau rindu dengan orem-orem khas Malang ini. Berikut resep sederhananya menurut kanal YouTube Ika Mardatillah seperti dilansir Suara:
Bahan:
- 6 kotak tahu coklat
- 2 papan tempe
- 4 siung bawang merah
- 3 siung bawang putih
- 3 butir kemiri
- 2 ruas kunyit
- 1 ruas kencur
- 1 ruas jahe
- 1 sdt ketumbar
- 1/2 sdt lada butir
- 1 sdt garam, gula, dan penyedap
- 300 ml santan (pakai 1 sachet santan instan kecil)
- 1 batang sereh
- 1 lembar daun salam
- 1 ruas lengkuas
- 2 lembar daun jeruk
- 10 buah cabai rawit utuh
- 3 buah cabai ijo
Baca Juga: Kota Malang, Kota Paris van East Java Yang Sejuk Dan Indah
Cara membuat:
- Belah tahu jadi dua berbentuk segitiga, goreng hingga berubah warna. Potong tempe dengan ukuran sama, kukus.
- Haluskan bawang merah, bawang putih, kemiri, ketumbar, merica, kunyit, jahe, kencur, dan sedikit garam hingga halus. Setelahnya, tambahkan geprekan lengkuas, batang sereh, daun jeruk, dan daun salam yang disobek-sobek.
- Tumis bumbu halus dengan sedikit minyak hingga harum dan matang. Lalu, masukkan cabai rawit dan cabai ijo yang telah dipotong. Masak hingga cabai layu.
- Tambahkan air santan. Masak lagi sambil diaduk agar santan tak pecah, tunggu hingga mendidih.
- Masukkan tempe yang telah dikukus dan tahu yang sudah digoreng, koreksi rasa, lalu kembali masak hingga bumbunya meresap dengan api kecil, kuah mengental, dan tahu serta tempe yang berubah warna.
- Sajikan.
Khazanah Islam: Masuk Daftar Nominator Warisan Budaya Tak Benda, Reog Ponorogo Segera Diakui UNESCO