Ustadz Adi Hidayat mengatakan, masjid mendidik umat Islam untuk tampil terhormat. Masjid adalah bangunan pertama yang didirikan Nabi Muhammad SAW ketika pertama kali hijrah dari Mekah ke Madinah.
Dulu, Madinah disebut dengan kota Yatsrib. Nabi mengubah nama kota itu menjadi al-Madînah setelah 10 tahun berada di sana.
Baca Juga: Ustadz Adi Hidayat: Masjid Mendidik Untuk Hamba untuk Menjaga Kehormatan Umat Muslim
Sebelum kedatangan Rasulullah, kondisi kota Yatsrib sangat jauh dari kata layak. Kota ini tertinggal dari kota-kota lain, baik dari sisi infrastruktur maupun sosialnya.
"Masjid itu mendidik kita untuk tampil terhormat. Karena itulah pertama kali Nabi ketika berhijrah dari Mekah ke Yatsrib (Madinah). Yatsrib itu tempatnya Tertinggal. Lebih becek dibandingkan jalan menuju masjid dan belum ada pengaspalan waktu itu," tutur Ustadz Adi.
"Kondisi pasarnya rusak. Riba dan tipu menipu banyak. Yang dahsyat perselisihan masyarakatnya itu tinggi," sambungnya.
UAH menceritakan, ada dua kabilah besar yang kala itu sudah berselisih selama 600 tahun. Dua kubu ini belum berbaikan sebelum kedatangan Nabi Muhammad.
"Suku Aus dan Khazraj, dua kabilah besar dan suku besar saat itu. Selama 600 tahun bertengkar tidak pernah selesai. Kalau ada yang meninggal di desa ini, suku itu juga harus ada yang mati satu," ujarnya.
"Lalu datang Nabi Muhammad SAW. Yang pertama beliau dirikan bukan rumah mewah, bukan membawa kendaraan, bukan membawa jabatan yang hebat, tapi yang pertama beliau lakukan mendirikan masjid," terang UAH.
Nabi sengaja melibatkan semua masyarakat untuk membangun masjid, baik yang muslim maupun non muslim. Tujuannya adalah untuk mengembalikan mereka ke status terhormatnya.
Baca Juga: Jadi Takmir Masjid Ada Bahayanya Kah? Ini Jawaban Gus Baha
"Yang nabi kerjakan pertama kali saat membangun masjid. Beliau kumpulkan masyarakatnya bukan hanya yang muslim. bahkan yang non-muslim yang belum masuk Islam," kata Ustadz Adi.
"Beliau berhasil mengembalikan mereka dalam status terhormat. Yang pertama dilakukan nabi adalah mempersaudarakan semua masyarakat termasuk yang bertikai. Konflik 600 tahun selesai dengan kedatangan Nabi Muhammad."
