Pengamat politik dan akademisi, Rocky Gerung secara terang-terangan menyebut Presiden Joko Widodo atau Jokowi hanya memikirkan dua hal menjelang habis masa jabatannya. Pertama, menjadikan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara sebagai legacy-nya, serta kedua, mencari presiden pengganti untuk menyelamatkannya.
"Yang di pikiran Pak Jokowi cuman dua, pertama IKN itu harus dijadikan legacy dia, kedua pengganti beliau nanti harus menyelamatkan dia, dan dua-duanya nggak mungkin dia penuhi," ujar Rocky Gerung dari kanal Forum News Network, dikutip Konten Jatim pada Senin (13/3/2023).
Hal ini menyoroti terkait kasak-kusuk sinyal dukungan Jokowi terhadap perjodohan Prabowo Subianto-Ganjar Pranowo di Pilpres 2024.
Kasak-kusuk soal pencapresan tersebut dinilai jadi bukti bahwa Jokowi tengah berupaya menyiapkan sosok presiden pengganti yang direstuinya.
Baca Juga: Sinyal Perjodohan Jokowi untuk Prabowo-Ganjar Dinilai Konyol
Terkait perjodohan tersebut, Rocky menilainya sebagai hal yang konyol. Menurutnya, duet Prabowo dan Ganjar bakal sulit diterima oleh PDIP, partai yang menaungi Ganjar.
Lebih lanjut, Mantan dosen Universitas Indonesia (UI) itu mengaku heran dengan Jokowi yang masih kerap memberikan sinyal-sinyal dukungan soal pencapresan.
Sebab, Jokowi dinilai Rocky cuma punya endorsement power yang tersisa 7 persen.
Jadi, menurutnya, sebenarnya endorse dari Jokowi itu tak punya dampak besar buat elektabilitas tokoh-tokoh yang kerap diendorse tersebut, termasuk buat Prabowo dan Ganjar itu sendiri.
"Jokowi berupaya untuk menyodorkan seseorang yang bisa menjamin dia," ucapnya.
"Tapi kan Kompas sendiri menulis bahwa atau riset, endorsement power Pak Jokowi itu mungkin sekarang tinggal 7 persen, jadi apa pun yang disodorkan Pak Jokowi itu justru akan tidak akan berakibat secara politik," terangnya.
Sinyal dukungan Jokowi itu, tutur Rocky, adalah bentuk memberi kode pada Ketua Umum (Ketum) PDIP Megawati Soekarnoputri.
Jokowi seakan ingin menyampaikan, apabila Megawati tak segera mengusung Ganjar, maka Ganjar bisa segera 'dititipkan' kepada Prabowo.
"Dalam sinyal itu diucapkan kan sebetulnya Jokowi cuma mau bilang 'Eh Bu Mega kalau Anda tidak mau Ganjar melalui PDIP, Ganjar bisa saya titipkan pada Prabowo loh', nah itu bikin jengkel Ibu Mega," ucap Rocky.
Baca Juga: Berkat Safari Politik, Elektabilitas Anies Ungguli Ganjar dan Prabowo
Sebelumnya, aksi selfie bareng Presiden Joko Widodo bersama Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo dan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto saat kunjungan kerja di Kebumen, Jawa Tengah menuai sorotan banyak kalangan.
Foto itu dianggap sebagai sinyal dukungan Presiden Jokowi untuk dua tokoh nasional itu melenggang sebagai capres-cawapres di Pilpres 2024.
Pengamat Politik SMRC, Saidiman Ahmad mengatakan ada peluang besar Jokowi memberi dukungan untuk dua tokoh.
Hal itu karena keduanya berada di lingkungan politik yang sama dengan Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto.
Khazanah Islam: Pujian untuk Ambisi Berkelanjutan, Warta Ekonomi Gelar Indonesia Most Visionary Companies Awards 2024