Menu


Santri Ponpes Bangakalan Tewas Dianiaya Senior, Pengasuh Pesantren Dicecar Polisi

Santri Ponpes Bangakalan Tewas Dianiaya Senior, Pengasuh Pesantren Dicecar Polisi

Kredit Foto: Thinkstock

Konten Jatim, Jakarta -

Sebanyak 20 saksi diperiksa terkait kasus penganiayaan santri hingga meninggal dunia di suatu pondok pesantren Kecamatan Geger, Bangkalan.

Puluhan orang itu terdiri atas santri, pengurus, dan pengasuh pesantren setempat. 

Baca Juga: Santri Ponpes di Bangkalan Tewas Dianiaya Senior, 20 Saksi Diperiksa

"Pemeriksaan awal dilakukan oleh Polsek Geger dan saat ini di Mapolres Bangkalan," kata Kasatreskrim Polres Bangkalan AKP Bangkit Dananjaya di Bangkalan, Jumat (10/3).

Kasus pengeroyokan dan penganiayaan santri itu terjadi pada Selasa (7/3). Korban berinisial BT (16), asal Kecamatan Klampis, sedangkan para pelaku merupakan santri senior di pesantren itu. 

"Beberapa saat setelah kejadian, korban sempat dilarikan ke puskesmas terdekat, tetapi nyawanya tidak tertolong," kata Dananjaya. Berdasarkan hasil pemeriksaan medis, korban mengalami luka lebam pada tiga bagian tubuhnya; lengan, punggung, dan dada. 

Baca Juga: Seorang Santri di Bangkalan Tewas Usai Disiksa pada Malam Nisfu Syaban

Dananjaya menjelaskan pengasuh ponpes telah menyerahkan sepenuhnya penyidikan kasus itu kepada polisi agar diusut sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku. 

Menurut keterangan pengurus dan pengasuh pondok pesantren, lembaga pendidikan itu tidak menerapkan sanksi fisik bagi santri yang melanggar aturan karena pondok itu lebih mengutamakan akhlak.

Khazanah Islam: Pujian untuk Ambisi Berkelanjutan, Warta Ekonomi Gelar Indonesia Most Visionary Companies Awards 2024

Artikel ini merupakan kerja sama sindikasi konten antara Konten Jatim dengan JPNN.