Menu


Apa itu Tahdzir? Menjaga Kemurnian Islam dengan Memperingatkan

Apa itu Tahdzir? Menjaga Kemurnian Islam dengan Memperingatkan

Kredit Foto: Unsplash/GR Stocks

Konten Jatim, Jakarta -

Apa itu tahdzir? Tahdzir ialah memperingatkan dari hal yang membahayakan atau menakutkan. Kekinian, ini juga dipakai untuk mewanti-wanti agar menjauhi seseorang.

Menurut Muslim.or.id, tahdzir disebut para ulama sebagai salah satu bentuk amar ma’ruf nahi munkar, berkaitan dengan disyariatkannya amar ma’ruf nahi munkar dalam Al-Qur’an:

وَلْتَكُن مِّنكُمْ أُمَّةٌ يَدْعُونَ إِلَى الْخَيْرِ وَيَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنكَرِ وَأُوْلَـئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ

“Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebaikan, menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang mungkar; merekalah orang-orang yang beruntung”. (QS. Ali-Imran: 104)

Baca Juga: Apa Itu Safar? Perjalanan Jauh yang Tunjukkan Akhlak Asli Seseorang

Tahdzir juga dipraktekkan dalam upaya umat Islam kembali memurnikan (tashfiyah) ajaran agama. Hal ini berkaitan dengan hadits berikut:

« فإنه لا يأتي عليكم يوم أو زمان إلا والذي بعده شر منه حتى تلقوا ربكم »

“Tidaklah datang kepada kalian suatu hari atau suatu zaman melainkan sesudahnya lebih buruk dari sebelumnya, hingga kalian berjumpa dengan Rabb kalian.” (HR. Ibnu Hibban (XIII/282 no. 5952 -al-Ihsan). Muhaqqiq Shahih Ibn Hibban menshahihkan hadits ini.)

Baca Juga: Apa Itu Manhaj Salaf dan Mengapa Wajib Mengikutinya?

Tahdzir ialah memperingatkan umat dari kesalahan individu atau kelompok dan membantah kesalahan tersebut, dengan maksud menasehati mereka dan mencegah agar umat tak terjerumus ke dalam kesalahan serupa.

Disyariatkannya tahdzir diterangkan oleh para ulama, beberapa di antaranya sebagai berikut:

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah menerangkan, “Kalaupun dia (ahlul bid’ah tersebut) tidak berhak atau tidak memungkinkan untuk dihukum, maka kita harus menjelaskan bid’ahnya tersebut dan mentahdzir (umat) darinya. 

Baca Juga: Apa Itu Salaf? Asing di Kalangan Awam, Ini Penjelasannya

“Sesungguhnya hal ini termasuk bentuk amar ma’ruf dan nahi munkar yang diperintahkan oleh Allah dan Rasul-Nya shallallahu ‘alaihi wa sallam.” (Majmu’ al-Fatawa (XXXV/414).

Disyariatkannya tahdzir juga ada dalam sabda Nabi SAW, sebagai berikut:

« يحمل هذا العلم من كل خلف عدوله؛ ينفون عنه تحريف الغالين, وانتحال المبطلين, وتأويل الجاهلين »

“Agama ini diemban di setiap zaman oleh para ulama; yang menyisihkan penyimpangan golongan yang ekstrim, jalan orang-orang batil dan ta’wilnya orang-orang yang jahil.” (HR. Al-Khathib al-Baghdady rahimahullah dalam Syaraf Ashab al-Hadits (hal. 65 no. 51) dan yang lainnya.

Di antara contoh praktek Rasulullah SAW delam mentahdzir suatu individu, satu waktu beliau mentahdzir dari nenek moyang Khawarij: Abdullah bin Dzi al-Khuwaishirah. Rasulullah SAW bersabda:

« إنه سيخرج من ضئضئي هذا قوم يقرؤون القرآن لا يجاوز حناجرهم يمرقون من الدين كما يمرق السهم من الرمية »

“Akan muncul dari keturunan orang ini; generasi yang rajin membaca al-Qur’an, namun bacaan mereka tidak melewati kerongkongan (tidak memahami apa yang mereka baca). 

Baca Juga: Apa Itu Khalaf? Ulama Penerus yang Lahir Setelah 241 Hijriyah

“Mereka keluar dari agama sebagaimana anak panah yang menancap di tubuh buruan lalu melesat keluar dari tubuhnya.” (HR. Ahmad (III/4-5). Para muhaqqiq Musnad (XVII/47) menshahihkan isnadnya. Hadits ini aslinya dalam Bukhari (no. 6933) dan Muslim (II/744 no. 1064)).