Menu


Membaca Dinamika Politik: Banyak Koalisi yang Ragu dan Bimbang Hingga Berpotensi Pecah

Membaca Dinamika Politik: Banyak Koalisi yang Ragu dan Bimbang Hingga Berpotensi Pecah

Kredit Foto: Pixabay/Thor_Deichmann

Konten Jatim, Jakarta -

Pegiat Media Sosial Saeful Zaman menyoroti lajunya dinamika politik menjelang masa pemilihan umum (Pemilu) 2024.

Saat ini, beberapa koalisi telah terbentuk untuk mendorong sejumlah calon presiden (Capres) maju di pesta demokrasi, menjadi pengganti dari Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Namun, Saeful mengatakan bahwa koalisi ini terlihat sulit untuk bertahan. Masih banyak yang terlihat ragu dengan langkah mereka.

Baca Juga: Bandingkan Dengan PDIP dan Golkar, Pengamat Sebut PPP Engap-Engapan untuk Jadi Partai Besar

Salah satu koalisi yang menurutnya sulit untuk bertahan adalah Koalisi Indonesia Bersatu (KIB), terlebih beberapa waktu belakangan ini santer dibicarakan bahwa KIB akan terpecah.

“Kubu-kubu yang hari ini masih bimbang, ragu, gamang dengan pilihannya. Salah satunya KIB ya, potensi pecah sangat besar,” kata Saeful dikutip KontenJatim dari kanal YouTube pribadinya pada Jumat (10/03/2023).

 

Potensi KIB yang terpecah ini bahkan dinyatakan oleh salah satu kadernya sendiri, yakni Ketua Majelis Pertimbangan Partai persatuan Pembangunan (PPP).

Pernyataan ini sendiri menyebar dan menjadi pembahasan usai PPP bertemu dengan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dan diprediksi akan berkoalisi.

“Romy, dewan penasihat dari PPP yang baru keluar dari sel sukamiskin menyatakan memang ini potensinya pecahnya ada, bahkan besar karena belum punya capres,” ucap Saeful.

Selain KIB, koalisi antara Partai Gerindra dengan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) juga diprediksi akan terpecah.

Baca Juga: Yusril Sebut Adanya Peluang PBB, PPP, dan PDIP Berkoalisi

Jika KIB bermasalah karena belum adanya capres, koalisi Gerindra-PKB berpotensi terpecah karena sulitnya kerja sama yang dibangun dengan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar.

“(Gerindra) bersama PKB agak berat karena Muhaimin mau diakui atau tidak itu tidak memiliki daya ongkrak untuk meningkatkan elektabilitasnya Prabowo,” ujarnya.

Khazanah Islam: Awas! Ini Sederet Posisi Seks yang Dilarang dalam Islam, tapi Nomor 2 Sering Dilakukan