Kerupuk upil, salah satu makanan tradisional asal Kediri Jawa Timur yang banyak dikenal di berbagai daerah di Indonesia, tetapi dengan nama yang berbeda.
Seperti namanya, kerupuk upil ini banyak digunakan sebagai sampingan saat kita makan berat ataupun dicomot saat kita ingin ngemil. Rasanya yang cukup asin mengingatkan kita akan upil, meskipun makanan ini tak berkaitan dengan kotoran hidung sama sekali.
Baca Juga: Mengenal Sate Bekicot Khas Kediri, Lama Dibuat dan Bermanfaat
Mengutip laman Budaya Indonesia, teksturnya juga renyah, meski tak sama seperti kerupuk pada umumnya yang berminyak. Kerupuk yang satu ini digoreng dengan pasir khusus bahan makanan, yakni pasir bersih yang berasal dari sungai bersih.
Proses menggoreng kerupuk upil dengan pasir ini membuat banyak kalangan bisa menikmatinya tanpa ngeri akan minyak, termasuk anak-anak.
Baca Juga: Apakah Sate Bekicot Khas Kediri Halal? Ini Hukum Memakannya Menurut Islam
Tak perlu khawatir juga jika kita bakal tak sengaja memakan pasir yang dipakai memasaknya saat mengemili kerupuk yang satu ini. Sebab, tentunya pasir akan segera dibersihkan sebelum makanan ini dikonsumsi pencinta kuliner.
Tak hanya asin, kerupuk upil juga memiliki varian lain yang cukup beragam, seperti rasa bawang, manis, hingga pedas. Belum lagi, ada pula yang diberi pewarna makanan yang membuat makanan tradisional ini jadi lebih menarik, mulai dari warna asli putih kekuningan, hingga ada yang berwarna merah.
Harga kerupuk upil juga sangat terjangkau. Biasanya, kerupuk yang satu ini dibanderol seharga Rp6 ribu hingga Rp7 ribu perbungkusnya. Jika membeli satu karet berukuran besar, harganya hanya mencapai Rp95 ribu saja. Makin puas deh makan kerupuknya.
Baca Juga: Nasi Tumpang Khas Kediri Unik, Bumbunya Pakai Tempe Busuk!
Secara umum, kerupuk upil ini cocok dimakan bersama sambal pecel atau sambal petis di kediri. Namun kerupuk ini juga terasa nikmat tanpa tambahan apa pun.
Khazanah Islam: Masuk Daftar Nominator Warisan Budaya Tak Benda, Reog Ponorogo Segera Diakui UNESCO