Polemik Kampung Tanah Merah kembali mencuat setelah masyarakat sekitar sana terkena dampak dari terbakarnya Depo Plumpang milik Pertamina pada Jumat (3/3/2023). Beberapa pihak menyalahkan para Mantan Gubernur DKI Jakarta, yakni Joko Widodo alias Jokowi dan Anies Baswedan karena peristiwa ini.
Keduanya dinilai bersalah karena mengabaikan fakta kalau lokasi tersebut merupakan milik Pertamina sehingga tidak bisa ditinggali warga. Meskipun keduanya memiliki salah, satu hal yang pasti adalah saling menuding pihak bersalah tidak akan mengubah hasil apapun.
Kini, yang paling penting adalah segera mencari solusi polemik Kampung Tanah Merah yang sudah berlangsung sejak lama. Berikut beberapa solusi yang bisa dicoba diterapkan menurut Jokowi, mengutip Suara.com dan beberapa sumber lain pada Selasa (7/3/2023).
Baca Juga: Dekatnya Kampung Tanah Merah Dengan Depo Pertamina Jadi Permasalahan, Kader PSI Salahkan Anies
Solusi Polemik Kampung Tanah Merah
1. Pemindahan Depo Pertamina
Pemindahan Depo Pertamina adalah solusi yang dinilai paling memungkinkan untuk kasus ini. Alasannya adalah karena dinilai jauh lebih aman dan lebih cepat untuk dilakukan. Apalagi, kasus terbakarnya Depo Plumpang ini menunjukan buruknya sistem keamanan mereka.
2. Relokasi Warga
Solusi lain yang juga dipertimbangkan adalah relokasi warga Kampung Tanah Merah ke lokasi lain yang lebih aman. Dengan demikian, Pertamina bisa memperbaiki Depo Plumpang seperti sedia kala dan tidak perlu lagi terbebani dengan keselamatan warga.
Condong ke Pemindahan Depo?
Namun, dari 2 solusi tersebut, banyak pengamat yang menganggap kalau pemindahan Depo Pertamina adalah solusi yang lebih memungkinkan dibandingkan merelokasi warga. Apa sebabnya?
Dari beberapa sumber, dijelaskan kalau setidaknya ada beberapa hal yang mendasari alasan kenapa Pertamina lebih baik melakukan hal tersebut ketimbang meminta warga untuk pindah dari Kampung Tanah Merah. Alasan-alasan tersebut yaitu:
Baca Juga: Menelisik Polemik Kampung Tanah Merah Yang Tak Kunjung Usai
- Pertamina punya andil dalam tidak menjaga keamanan Depo Plumpang dengan baik dan benar, membuat depo terbakar dan meledak;
- Biaya relokasi warga lebih mahal dan memakan waktu lama dibandingkan pemindahan depo;
- Masyarakat tidak punya pilihan selain tinggal di sana. Hal ini dilandasi akibat kemiskinan struktural.
Saat ini, beberapa pihak seperti Kementerian BUMN, Pertamina dan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta masih mengkaji dan mempertimbangkan solusi apa yang cocok untuk diterapkan dalam peristiwa ini.
Baca Juga: Sejarah Kampung Tanah Merah Yang Kini Hangus Terbakar Si Jago Merah
Khazanah Islam: Pujian untuk Ambisi Berkelanjutan, Warta Ekonomi Gelar Indonesia Most Visionary Companies Awards 2024