Menu


Peran Mochtar Lubis dalam Pers Indonesia Yang Amat Penting

Peran Mochtar Lubis dalam Pers Indonesia Yang Amat Penting

Kredit Foto: Mohammad Adrianto Sukarso

Konten Jatim, Depok -

Sosok Mochtar Lubis di masa sekarang mungkin lebih dikenal sebagai pengarang dan sastrawan tersohor di Indonesia. Namun, di masanya, sosok Mochtar Lubis juga dikenal sebagai salah satu jurnalis yang berperan besar dalam pers Indonesia.

Sebelum dikenal sebagai sastrawan, Mochtar Lubis lebih dahulu dikenal sebagai wartawan. Dirinya pernah bekerja di beberapa media berbeda. Mochtar Lubis bahkan sempat beberapa kali keluar masuk penjara karena terlalu keras mengkritik pemerintahan.

Mengutip jurnal dari Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah pada Selasa (7/3/2023), berikut peran Mochtar Lubis dalam pers Indonesia yang terbilang cukup besar.

Baca Juga: Sejarah Hari Ini: Hari Kelahiran Mochtar Lubis, Sang Maestro

Peran Mochtar Lubis dalam Pers Indonesia

Sekilas Tentang Karir Mochtar Lubis di Bidang Jurnalistik

Perlu diketahui terlebih dahulu kalau Mochtar Lubis mempelajari jurnalisme secara otodidak. Hal ini dilakukannya agar bisa berkontribusi dalam kemerdekaan Indonesia dari tangan Belanda. Setelahnya, Mochtar Lubis bekerja di berbagai media tersohor di Indonesia dan bahkan ada di luar negeri juga.

Sebut saja Kantor Berita Antara, Majalah Horison, Majalah Solidarity di Manila, Filipina, Harian Merdeka sampai Harian Indonesia Raya. Media terakhir membuat dirinya beberapa kali keluar masuk penjara karena terlalu keras dalam mengkritik pemerintahan era Sukarno.

Meskipun begitu, beberapa kali juga Mochtar Lubis menerima penghargaan karena kinerjanya yang apik dalam dunia jurnalistik. Dirinya pernah memperoleh Magsaysay Journalism and Literature Award di Filipina, Pena Emas dari Federasi Penerbit Surat Kabar Internasional di Perancis dan penghargaan dari Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) untuk peliputan perang di Korea.

Mochtar Lubis Bongkar Kasus Korupsi

Sifat Mochtar Lubis yang kritis dan tajam sebagai jurnalis membuatnya tidak hanya sekedar mengkritik pemerintahan saja. Sosok ini juga dinilai cukup paham dalam melihat adanya kejanggalan dalam tubuh pemerintah dan instansi bersangkutan.

Harian Indonesia Raya selain sering mengkritik pemerintahan Bung Karno, ternyata juga pernah menemukan kebobrokan instansi di era penerusnya, Soeharto. Seperti yang diketahui, era Soeharto merupakan era di mana korupsi merajalela.

Baca Juga: Jurnalis Perempuan Alami Kekerasan Seksual Saat Rakernas Partai Ummat, Komnas Perempuan Beri Himbauan

Beberapa kasus korupsi yang dibongkar berkat kerja Mochtar Lubis dan kawan-kawannya di Harian Indonesia seperti korupsi perusahaan asing, Coopa dan Ciba, korupsi Pertamina sampai bahkan korupsi yang menimpa Direktorat Haji di Indonesia.

Ini membuat pers lain dan masyarakat terbuka matanya untuk meminta pemerintah menanggulangi korupsi yang sudah menggila. Mochtar Lubis adalah salah satu sosok yang berperan penting dalam pembukaan mata ini.

Baca Juga: Profil Grace Natalie, Mantan Jurnalis Yang Jadi Politikus PSI

Sayangnya, alih-alih melakukan perubahan, Soeharto melakukan salah satu tindakan yang cukup khas di era Orde Baru, yakni dengan membredel media massa agar tidak terlalu banyak “menggonggong”. Harian Indonesia adalah salah satu media yang kena dampaknya, membuat mereka tidak lagi bisa beraktivitas seperti sedia kala.

Khazanah Islam: Pujian untuk Ambisi Berkelanjutan, Warta Ekonomi Gelar Indonesia Most Visionary Companies Awards 2024