Menu


Kerap Diserang karena Lawan Politisasi Agama, Islah Bahrawi: Mengapa Kalian Tersinggung?

Kerap Diserang karena Lawan Politisasi Agama, Islah Bahrawi: Mengapa Kalian Tersinggung?

Kredit Foto: Twitter/Islah Bahrawi

Konten Jatim, Jakarta -

Tenaga Ahli Pencegahan Radikalisme, Ekstremisme dan Terorisme Mabes Polri Islah Bahrawi menegaskan bahwa Islam adalah agama rahmat bagi alam semesta. 

Selain itu, Islam merupakan agama yang toleran, damai dan berkemanusiaan. Tidak mengkafir-kafirkan sesama Muslim, tidak gelisah oleh keyakinan orang lain dan tidak mempolitisasi agama.

Baca Juga: Kebakaran Plumpang, Anies Disudutkan dan 'Kebaikan' Ahok Diungkit, Politikus PSI: Pak BTP Dulu Pernah Ajak Warga untuk Pindah

"Jika karena begini dikatakan liberal, maka saya ikhlas dan bangga dicap liberal," katanya, mengutip fajar.co.id, Selasa (7/3/2023).

Islah melanjutkan, ketika kepentingan politik telah menunggangi agama, maka akan berakhir dengan kejahatan.

Sebab, saat politik sudah memengaruhi agama, suatu kejahatan akan terlihat terhormat dan seolah-olah dilakukan atas nama Tuhan.

Itulah mengapa, lanjut Islah, kita harus melawan politisasi agama agar tidak terjebak dalam permainan politik global.

"Agar Indonesia tidam menjadi korban 'Balkanisasi' berikutnya. Banyak kepentingan yang ingin memecah-belah Indonesia agar kita lemah sehingga mudah didikte oleh bangsa lain," jelasnya.

Ia menegaskan, melawan politisasi agama bukan hanya di Medsos tapi juga terjun ke masyarakat.

Menurutnya agama diturunkan Tuhan bukan untuj memfasilitasi ambisi kuasa segelintir manusia, melainkan untuk berbagi cinta, kemanusiaan dan kedamaian.

"Politik menunggangi agama agar keculasannya terlihat terhormat," tambahnya.

Lebih lanjut ia menekankan jangan tunggangi agama demi memenuhi ambisi politik. Nabi mewariskan Islam untuk membangun akhlakul karimah dan rahmat, bukan alat untuk berpolitik.

"Kasihan umat terpecah belah hanya karena beda orientasi politik. Ndak suka? Maaf, ini cara berjuang saya untuk menyadarkan masyarakat lawan politisasi agama," tegas Islah.

Islah mengaku tak pernah lelah kampanye melawan politisasi agama. Dia tidak pernah terima jika keluhuran agama diseret paksa ke dalam bilik suara.

"Mari belajar dari efek politisasi agama dari Pilpres-pilpres sebelumnya. Masyarakat di bawah masih terus bermusuhan, meski kalangan elitnya sudah rangkulan," ungkapnya.

Tidak sedikit rintangan yang ia hadapi dalam gerakan tersebut. Termasuk serangan dari akun-akun anonim di media sosial pendukung salah satu calon tertentu.

"Ketika saya posting gerakan "MELAWAN POLITISASI AGAMA", yang menyerang saya pasti akun-akun anonim yangg jika dilihat dari jejak cuitannya adalah pendukung Anies Baswedan. Mengapa kalian tersinggung? Kan saya tidak pernah menuduh siapapun. Memangnya Anies mempolitisasi agama?" pungkasnya.

Khazanah Islam: Awas! Ini Sederet Posisi Seks yang Dilarang dalam Islam, tapi Nomor 2 Sering Dilakukan

Artikel ini merupakan kerja sama sindikasi konten antara Konten Jatim dengan Fajar.