Menu


Apa Itu Khalaf? Ulama Penerus yang Lahir Setelah 241 Hijriyah

Apa Itu Khalaf? Ulama Penerus yang Lahir Setelah 241 Hijriyah

Kredit Foto: Aplikasi Indonesia

Konten Jatim, Jakarta -

Khalaf dan Salaf kerap menjadi perdebatan di antara Muslim. Apa itu kalaf? Ini merujuk pada ulama yang lahir setelah abad III H, merekalah penerus dakwah tabiut tabi’in.

Sebelum mengenal lebih jauh tentang khalaf, tentunya wajib terlebih dahulu mengenal ulama itu sendiri. Dalam bahasa Arab, ulama merupakan bentuk jamak dari kata ‘alim yang berarti ‘orang yang tahu atau punya pengetahuan’.

Baca Juga: Sejarah Hari Ini: Berdirinya Nahdlatul Ulama Sebagai Organisasi Islam

Berarti, ulama merupakan orang yang tahu atau memiliki pengetahuan ilmu agama dan pengetahuan lain yang membuatnya punya rasa takut dan tunduk kepada Allah. Mengutip Islam Kaffah, ulama terbagi menjadi dua kategori besar dalam Islam dan pada fakta sejarah yang ada.

Keduanya ialah berdasarkan periode tertentu, yakni ulama salaf dan ulama khalaf. Ini berdasarkan generasi awal dan generasi akhir ulama, yang di dalamnya pun ada jarak dan batas waktu pemisah. 

Baca Juga: Bagaimana Hukum Risywah? Ini Dalil dan Pendapat Ulama Tentangnya

Bukan berarti, perbedaan istilah ini menjadi pemisah atau pemutus akar terjemahan Islam dari Rasulullah yang diwariskan kepada ulama salaf, tetapi hanyalah sebutan berdasarkan amsa tertentu: ulama khalaf ialah penerus ulama salaf.

Seperti diketahui, ulama khalaf hidup setelah masa tabiut tabi’in, dan berdasarkan tarikh, imam empat madhab yang terakhir ialah Imam Ahmad bin Hanbal yang lahir di Bagdad pada bulan Rabi’ul akhir tahun 164 H/780 M dan wafat pada Rabi’ulawal tahun 241 H/855 M.

Jadi, masa ulama salaf berakhir sekirana pada tahun 241 H atau 855 M. Setelahnya, termasuk ulama khalaf.

Baca Juga: Peringatan Satu Abad Nahdlatul Ulama, Ganjar: Kontribusi NU Sangat Banyak

Pengkaburan istilah

Munculnya golongan yang mengklaim dan mentasbihkan diri lebih memahami manhaj salaf daripada para ulama khalaf alias tak mengakui ulama khalaf seperti empat imam madhab, meloncati ulama khalaf kembali mencoreng Islam dan wacana keislaman.

Mereka menamakan diri dengan nama salafi, yakni pengikut jejak salaf.

Golongan yang disebut intelektual setengah matang ini muncul dalam lapangan intelektual Islam dan menciptakan berbagai terminologi baru untuk mengelabui golongan yang lebih awam. Hal ini dilakukan dengan tujuan mendominasi dan memonopoli istilah tersebut.

Baca Juga: Peran Penting Nahdlatul Ulama dalam Kemerdekaan Indonesia

Dengan demikian, muncul terminologi ‘salafi’, ‘khalafi’, dan sebagainya meski sebelumnya istilah salaf dan khalaf-lah yang hanya digunakan para ulama.