Menu


Alasan Guntur Romli Sebut PKS adalah Partai Munafik

Alasan Guntur Romli Sebut PKS adalah Partai Munafik

Kredit Foto: YouTube/Cokro TV

Konten Jatim, Jakarta -

Politisi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Guntur Romli menanggapi terkait pernyataan bahwa Partai Keadilan Sejahtera (PKS) saat ini adalah partai yang pragmatis dan terbuka. 

Guntur Romli kemudian mengatakan bahwa PKS adalah partai munafik. Contohnya bisa dilihat saat Pilgub DKI Jakarta 2017. 

Baca Juga: PKS dan Partai Demokrat Sambut Baik Pertemuan Surya Paloh-Prabowo Subianto

"Partai munafik, kenapa? Contoh nih ya, kita kembali ke Pilgub DKI. Bagaimana PKS bermain dengan politik identitas dengan soal persamaan iman," kata Guntur Romli, mengutip video yang diunggah di kanal YouTube MindTV, Senin (6/3/2023). 

Guntur Romli mengatakan bahwa banyak caleg PKS di daerah lain di Indonesia seperti Papua dan NTT bukan dari Islam. Oleh sebab itu apa yang digaungkan PKS selama ini merupakan khas pihak yang memanfaatkan identitas politik. 

"PKS coba lihat di Papua, NTT, mereka calonnya bukan satu Islam, bahkan calegnya bukan semuanya orang Islam. Jadi ini salah satu ciri khas dari kelompok Islam politik itu adalah kemunafikan. Maka saya bilang tadi kemunafikan," tambah Gun Romli. 

Menurut Guntur Romli, PKS juga merupakan copy paste dari apa yang terjadi di Timur Tengah. Contohnya adalah kelompok Ikhwanul Muslimin di Mesir. 

Kelompok tersebut, kata Guntur Romli, merupakan kelompok Isla yang ingin mengambil alih pemerintahan. Mereka ingin melakukan perubahan kekuasaan dan mendirikan negara khilafah. 

"Mereka ingin tampil berkuasa tapi kan waktu itu awalnya caranya menggunakan senjata, teror, dan sebagainya. Ketika mereka berhadapan dengan penguasa pemerintah, mereka kemudian dihabisi," jelas Guntur Romli. 

Hingga akhirnya Ikhwanul Muslimin mendirikan partai dan masuk politik. Meski demikian, niatnya tetap sama yaitu menggulingkan pemerintah yang ada dan mendirikan Khilafah. 

"PKS menggunakan demokrasi hanya sebagai sarana atau momen atau kesempaatan untuk ambil alih kekuasaan. Jadi mereka ibaratnya 'kita masuk dulu pemilu lalu menang. Lalu kita ubah semua' jadi kira-kira begitu," tukas Guntur Romli. 

Khazanah Islam: Awas! Ini Sederet Posisi Seks yang Dilarang dalam Islam, tapi Nomor 2 Sering Dilakukan