Menu


Sejarah Hari Ini: Peristiwa 3 Maret 1947, Pemberontakan Militan Islam di Bukittinggi dan Sumatera

Sejarah Hari Ini: Peristiwa 3 Maret 1947, Pemberontakan Militan Islam di Bukittinggi dan Sumatera

Kredit Foto: Kompasiana

Konten Jatim, Jakarta -

Dalam sejarah, hari ini bertepatan dengan Peristiwa Tiga Maret yang terjadi pada 1947. Hari ini, terjadi sebuah upaya pemberontakan militan Islam terhadap pemerintahan Indonesia. Seperti apa?

Upaya pemberontakan ini terjadi di Bukittinggi dan beberapa kota di Sumatera Barat, pada masa Revolusi Nasional Indonesia. Namun, pemberontakan ini gagal dan para pemimpinnya ditangkap.

Baca Juga: Sejarah Hari Ini: Kali Pertama Covid-19 Masuk ke Indonesia

Pemberontakan ini berakar ketika penduduk Sumatera Barat merasa penguasa RI belum cukup radikal dalam menindak Belanda, pada fase awal Revolusi Nasional Indonesia.

Partai Masyumi sebagian besar mengambil kendali pemerintahan desa lokal dan para pemimpin tradisional. Kemudian, Perjanjian Linggarjati ditandatangani pada November 1946, yang artinya unit-unit tentara Indonesia harus ditarik dari Kota Padang. 

Keputusan ini tak disukai oleh penduduk setempat. Lantas, kemarahan ini diperparah keluhan para prajurit di garis depan terhadap para administrator sipil dan perwira, gara-gara kurangnya perwakilan Masyumi dalam pemerintahan karesidenan. 

Baca Juga: Sejarah Hari Ini: TNI Dikira Mati, Apa Tujuan Serangan Umum 1 Maret 1949 Terjadi?

Keluhan ini juga karena minimnya perbekalan militer secara efektif bagi kelompok-kelompok milisi, sedangkan unit tentara resmi mendapatkannya secara eksklusif.

Pertempuran bersenjata antara beberapa orang Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan pejuang laskar di Bukittinggi, pusat Keresidenan Sumatera Barat, pada 3 Maret 1947 menandai peristiwa ini.

Para pemberontak berhasil menangkap beberapa pejabat sipil di luar kota. Menurut Bahar (2015:117), di antaranya termasuk Roesad Daluk Perpatih Baringek, Eni Karim, dan Anwar Sutan Saidi.

Baca Juga: Sejarah Hari Ini: BPPN Bubar Karena Kerjanya Tidak Memuaskan

Adapun, di antara tokoh-tokoh pemberontakan dalam Peristiwa Tiga Maret ini, yakni organisatoris Muhammadiyah Saalah Yusuf Sutan Mangkuto dan ulama Padang Panjang Adam B. B., bersama sejumlah tokoh laskar Islam Hizbullah, Sabilillah, dan Lasjmi.

Setelah pemberontakan, para pemimpinnya ditangkap dan ditahan dalam penjara. Dalam persidangan di depan hakim, pemberontak ini turut dibela oleh Hamka alias Abdul Malik Karim Amrullah.

Khazanah Islam: Masuk Daftar Nominator Warisan Budaya Tak Benda, Reog Ponorogo Segera Diakui UNESCO