Baru-baru ini, war kembali terjadi antara penggemar sepak bola Indonesia dan musik, khususnya K-Pop idol. Hal ini disinyalir adanya penundaan pertandingan lanjutan Laga 1 2022/2023 Persija Jakarta Vs Persib Bandung yang ditunda karena konser Blackpink.
Trendingnya kata tersebut awalnya menjadi sindiran terhadap pemerintah yang mengizinkan konser Blackpink digelar di GBK meskipun sempat ditolak Federasi sepak bola dunia alias FIFA jelang Piala Dunia U-20 2023.
Banyak penggemar sepak bola menilai gelora tersebut mestinya jadi tempat bertandingnya para pemain bola, atau sarana olahraga sepenuhnya.
Namun, teranyar trending tersebut justru menjadi ajang war medsos antara penggemar sepak bola dan Blackpink. Hal ini disinyalir adanya penghinaan terhadap K-Pop idol tersebut.
Baca Juga: Anies Baswedan PHP-in Persija, JIS Malah Jadi Tempat Politisasi Agama, Mau Heran Tapi...
Lantas, seperti apa sejatinya fungsi Gelora Bung Karno (GBK)? Berikut penjelasannya dari laman Sekretariat Negara RI:
GBK merupakan karya atas pemikiran visioner Presiden Soekarno. Stadion ini dibangun sebagai komplek sarana olahraga yang berlokasi sangat strategis, yakni di pusat ibu Kota Negara.
Disadari bahwa GBK memiliki fungsi lengkap, termasuk sarana rekreasi, sosial budaya, politik, hingga ekologi baru bagi Kota Jakarta, bukan hanya sebagai sarana olahraga.
Baca Juga: 2 Orang Bobotoh Tewas di Laga Persib vs Persebaya, Komdis PSSI Langsung Lakukan Hal ini
Sejak pesta olahraga Asian games ke-18 2018 silam, manajemen PPK GBK disebut punya tugas pemeliharaan, renovasi dan meningkatkan fungsi serta peran GBK bagi kemajuan olahraga dan kejayaan bangsa di mata dunia.
Penjelasan tersebut menegaskan, fungsi GBK sejatinya ialah sarana olah raga, tetapi lantas memiliki fungsi lengkap seiring waktu, termasuk konser yang menjadi bagian dari sarana rekreasi.
Baca Juga: Akses JIS Peninggalan Dikeluhkan Penonton Konser Dewa 19, Heru Budi Segera Evaluasi
“Mari kita jaga dan lestarikan agar GBK juga dapat berfungsi sebagai paru-paru kota, ruang terbuka hijau, serta habitat flora dan fauna perkotaan yang bermanfaat bagi masyarakat,” tutur Kepala Humas PPKGBK, Rinpinah.
Khazanah Islam: Masuk Daftar Nominator Warisan Budaya Tak Benda, Reog Ponorogo Segera Diakui UNESCO