Pada salah satu ceramahnya, Ustadz Abdul Somad (UAS) mengungkapkan bahwa salah satu pelajaran dari meninggalnya kedua orangtua Rasulullah SAW karena ingin melindunginya dari perilaku durhaka.
"Allah ingin menjaga Nabi Muhammad tidak sempat durhaka kepada ayah dan ibu karena orang durhaka tidak layak jadi rasul Allah," ujar UAS, mengutip video yang diunggah di kanal YouTube Ustadz Abdul Somad Official.
Baca Juga: Nasihat Ustadz Abdul Somad: Ketika Merasa Tinggi dan Sombong tapi Hina di Mata Allah
Keadaan tersebut berbeda dengan kisah Nabi Ibrahim AS. Ayah Nabi Ibrahim, Azar, merupakan seorang penyembah berhala. Suatu hari Nabi Ibrahim bertanya mengapa sang ayah menyembah berhala.
"Wahai ayah mengapa engkau jadikan berhala sebagai tuhan? Lalu Azar menjawab, kalau kau tidak berhenti ceramahi saya, engkau akan saya lempar pakai batu, tinggalkan aku untuk waktu yang lamam," ujar UAS, menceritakan soal Nabi Ibrahim.
"Apa jawab Nabi Ibrahim? Selamat untukmu ayahku, aku akan memohonkan ampun kepada Allah atas dosa-dosamu supaya diampunkan Allah. Sesungguhnya Allah amat sangat sayang dan mengabulkan doa-doa," tambahnya.
UAS melanjutkan, Nabi Ibrahim semasa hidupnya sempat bertemu ayahnya dan tidak pernah durhaka. Allah SWT membuat Ibrahim menjadi sosok yang tidak durhaka, justru ayahnya yang durhaka kepadanya.
Sedangkan Nabi Muhammad SAW dan ayahnya tidak pernah saling bertemu. Jadi, Nabi Muhammad tidak pernah berbuat durhaka kepada sang ayah, begitu juga ayah Rasulullah yang tidak pernah berbuat durhaka kepada anaknya.