Islam telah mengatur segala aspek kehidupan manusia, salah satunya adab terhadap makanan, sebagaimana yang dicontohkan oleh Nabi Muhammad SAW.
Sebagai sosok yang menjadi suri tauladan bagi umat Islam, Rasulullah tak pernah mencela makanan, meskipun tak menyukai makanan itu.
Hadis yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim dalam kitab Al-Lulu wal Marjan, Abu Hurairah berkata, "Nabi SAW tidak pernah menjelekkan makanan. Jika beliau suka, beliau makan. Jika beliau tidak suka ditinggalkannya."
Baca Juga: Tak Hanya di Dunia Kesehatan, dr. Zaidul Akbar Jelaskan Konsep Detoks dan Intoks dalam Agama
Pendakwah dr. Zaidul Akbar juga menyinggung persoalan ini.
"Nabi kalau gak suka dengan satu makanan, maka nabi tinggalkan, nggak diejek, nggak dihina makanan tadi kalau nggak suka, itulah adab," ujarnya dalam kanal YouTube dr. Zaidul Akbar Official, dikutip Konten Jatim pada Selasa (28/2/2023).
Hal ini, tutur praktisi pengobatan sunnah itu, juga diterapkan ke dirinya sendiri. Mengikuti adab Rasulullah, dr. Zaidul mengaku tak mencela makanan jika tak menyukainya.
"Jadi kalau nggak suka, misalkan 'Dokter suka dikasih gorengan, makan nggak?' Nggak. Tapi saya nggak ejek. Yang mau makan gorengan, makan silakan aja, tapi saya nggak mau gorengan," paparnya.
Lebih lanjut, berbicara soal makanan, dr. Zaidul juga menyinggung soal perintah Allah SWT saat memilih makanan. Dalam Alquran, Allah telah menyerukan pada manusia untuk memilih makanan yang halal, baik (thoyyib), dan tidak berlebihan.
Baca Juga: Menurut dr. Zaidul Akbar, Begini Cara Atasi Ketidakmatangan Emosi
"Jadi Allah SWT sebenarnya sudah memberikan banyak sekali perintahnya kepada kita berkaitan dengan perintah makan. Makan itu seperti apa, makan yang baik itu kayak apa, sudah diberikan perintah dalam Alquran," ucapnya.
"Apa kalimatnya? Selalu ada kata-kata halal, baik. Selalu begitu. Artinya, perintahnya itu adalah makanlah yang halal, lagi baik, dan jangan berlebihan, itu kan perintah defaultnya," terangnya.