Peristiwa banjir yang melanda wilayah Ibu Kota sudah menjadi “acara tahunan” bagi masyarakatnya. Berbagai penyebab sudah dianalisis dan sejumlah metode penanggulangan sudah dilaksanakan. Namun, hasilnya bisa dibilang masih jauh dari kata efektif.
Kesulitan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta dalam menanggulangi banjir pada akhirnya tidak hanya berdampak bagi masyarakatnya saja, melainkan juga untuk mereka. Setiap tahunnya, Pemprov DKI Jakarta kerap merugi karena banjir tahunan ini.
Namun, yang perlu dipahami adalah kerugian Jakarta akibat banjir ini akan mencapai tahap mengkhawatirkan jika tidak segera ditangani. Hal ini disebutkan dalam laman resmi Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), dikutip pada Selasa (28/3/2023).
Baca Juga: 5 Metode Penanggulangan Banjir di Jakarta. Apakah Efektif?
Berapa Kerugian Jakarta Akibat Banjir?
Jenis-jenis Kerugian
Sebagai informasi, ada beberapa hal yang berpotensi menyebabkan kerugian akibat banjir. Jika dikerucutkan, maka akan ada setidaknya 4 kerugian yang bisa ditimbulkan karena bencana alam ini. Kerugian yang dimaksud adalah:
- Kerugian kesehatan karena masyarakat berpotensi terkena penyakit akibat banjir;
- Kerugian infrastruktur karena banyak bangunan dan lahan yang bisa rusak karena banjir;
- Kerugian korban jiwa karena banjir bisa menimbulkan korban jiwa;
- Kerugian sosial karena banjir bisa melumpuhkan kegiatan ekonomi dan kegiatan sosial.
Dan dari semua kerugian yang sudah disebutkan di atas, hal ini akan bermuara ke kerugian ekonomi demi menutup dampak yang disebabkan dari banjir ini.
Khazanah Islam: Pujian untuk Ambisi Berkelanjutan, Warta Ekonomi Gelar Indonesia Most Visionary Companies Awards 2024