Peristiwa banjir tahunan yang menimpa Ibu Kota Jakarta selalu menghiasi media, terlebih ketika memasuki puncak dari musim penghujan sekitar bulan Januari sampai bulan Februari.
Terdapat berbagai alasan kenapa DKI Jakarta selalu mengalami bencana banjir menjelang akhir tahun. Mulai dari kurangnya resapan air, rendahnya tanah di Jakarta, curah hujan ekstrem sampai penduduknya yang masih belum begitu peduli terhadap lingkungan.
Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta sendiri bukan tanpa usaha. Sudah ada beberapa program yang mereka lakukan untuk melaksanakan penanggulangan banjir di Jakarta. Mengutip situs Pantau Banjir Jakarta pada Selasa (28/2/2023), ada 5 cara yang mereka sudah lakukan untuk menanggulangi banjir.
Baca Juga: Selalu Terjadi Setiap Tahun, Kenapa Jakarta Sering Banjir?
Penanggulangan Banjir di Jakarta
1. Pembuatan Kanal untuk Mengalirkan Air
Di Jakarta, terdapat sistem pengendalian banjir yang menggunakan kanal-kanal untuk mengalirkan banjir dari satu lokasi menuju dataran yang lebih rendah dan akhirnya akan bermuara ke laut.
Sistem pengendalian ini terbagi menjadi drainase utama, drainase kedua dan sistem waduk pompa. Dan nantinya, sistem drainase utama ini akan dibagi kembali menjadi Banjir Kanal Barat dan Banjir Kanal Timur, yang akan mengalirkan hujan lokal ke sistem drainase kedua, lalu dibuang ke laut.
2. Pompa Banjir
Dinas Sumber Daya Air (DSDA) mengelola sekitar 495 unit pompa air stasioner dan 327 unit pompa mobile yang tersebar di berbagai sektor di DKI Jakarta.
Khazanah Islam: Pujian untuk Ambisi Berkelanjutan, Warta Ekonomi Gelar Indonesia Most Visionary Companies Awards 2024