Ustadz Adi Hidayat menjelaskan, syirik adalah mempercayai segala sesuatu ketetapan di dunia bukan karena Allah, melainkan karena fenomena. Misalnya, apabila terdapat keluarga yang melahirkan, maka dipercaya akan ada sosok lain yang meninggal dunia.
Ustaz Adi menilai, percaya fenomena ini sangat tidak dibenarkan. Pasalnya kematian itu tidak disebabkan karena adanya kejadian-kejadian yang mengiringi. Sebagaimana yang diterangkan dalam Al-Quran surah ke-7 ayat 34.
Baca Juga: Ustadz Adi Hidayat Ungkap Doa Menghindari Syirik, Termasuk Percaya Pada Mitos dan Fenomena
"Dan setiap umat mempunyai ajal (batas waktu). Apabila ajalnya tiba, mereka tidak dapat meminta penundaan atau percepatan sesaat pun."
Dia menjelaskan bahwasanya setiap orang yang berkehidupan akan ada batas waktu hidupnya. Batas itu disebut dengan ajal. Arti ajal berbeda dengan umur.
"Kalau ajal itu batasnya sampai wafat, kalau umur cara mengisi ajal. Umur artinya sesuatu yang mendatangkan kesuksesan kebahagiaan dan keberkahan," terang Ustadz Adi.
"Jadi sepanjang berkehidupan, suksesnya jangan tanggung. Sekarang siapkan rencana untuk sukses. Nah ini enggak ada kaitan dengan kelahiran atau yang lainnya," imbuhnya.
Baca Juga: Percaya pada Mitos dan Fenomena Termasuk Bagian dari Syirik, Ini Kata Ustadz Adi Hidayat
Menurut Ustadz Adi Hidayat, fenomena alam yang terjadi di sekitar bukan termasuk pertanda seseorang akan meninggal dunia. Fenomena ini diperlihatkan Allah untuk meningkatkan ketakwaan kita sebagai hamba.
"Tapi ini tanda dari Allah Subhanahu Wa Ta'ala yang mengingatkan kita tentang ketakwaan, supaya kita merasa khawatir. Jangan-jangan pas meninggal bekal belum siap. Maka diajak untuk salat untuk mengingat Allah."