Mayoritas rumah tangga di Indonesia adalah pengguna listrik dengan daya 1.300 watt.
Besaran tenaga tersebut ternyata tidak cukup kuat untuk menghidupi mobil listrik.
Jika mengacu ke beberapa produk mobil listrik yang sejauh ini sudah beredar di pasaran Indonesia, daya listrik minimum yang dibutuhkan adalah 2.200 watt.
Besaran daya itulah yang dibutuhkan bagi masyarakat yang tertarik membeli mobil listrik, salah satunya Hyundai Ioniq 5.
Chief Operating Officer PT Hyundai Motors Indonesia (HMI) Makmur mengatakan, pengisian Ioniq 5 dapat dilakukan dengan dua cara.
Dua cara tersebut masing-masing dengan wall charger dan portable charger.
"Kalau wall charger itu harus berdaya 7.200 watt. Kalau Portable charger ini bisa dipakai di mana saja, cukup 2.200," kata Makmur saat peluncuran Hyundai Ioniq 5 pada akhir Maret 2022.
Hyundai Ioniq 5 adalah mobil listrik yang dibanderol pada rentang harga Rp 750 juta sampai dengan Rp 800 jutaan.
Jadi, Hyundai Ioniq 5 bisa dibilang adalah mobil mahal untuk sebagian besar masyarakat.
Kendati demikian, tuntutan untuk memenuhi daya listrik minimum 2.200 watt juga berlaku untuk mobil listrik yang lebih murah, misalnya Wuling Air EV.
Wuling Air EV sendiri belum resmi dijual di Indonesia. Namun, keran pemesanannya sudah mulai dibuka.
Meski belum ada harga resmi, Wuling Indonesia rencananya akan menjual mobil kecil ini pada kisaran harga Rp 250 juta sampai dengan Rp 300 juta.
Product Planning Wuling Motors Indonesia, Danang Wiratmoko mengatakan, untuk bisa mengecas Air EV di rumah, daya listrik yang dibutuhkan minimal 2.200 watt.
Jadi, calon pembeli yang kapasitas listrik rumahnya cuma 1.300 sebaiknya segera mengajukan naik daya ke PLN.
"Minimum 2.200 watt khusus untuk mengisi daya Air EV saja," kata Danang beberapa hari lalu.
Khazanah Islam: Masuk Daftar Nominator Warisan Budaya Tak Benda, Reog Ponorogo Segera Diakui UNESCO