Menu


Kasus Adu Tembak Polisi Dianggap Masalah Pribadi, 'Jangan Mengorban Institusi Demi Melindungi Siapa Pun Dia'

Kasus Adu Tembak Polisi Dianggap Masalah Pribadi, 'Jangan Mengorban Institusi Demi Melindungi Siapa Pun Dia'

Kredit Foto: Dok Bareskrim

Konten Jatim, Jakarta -

Pengamat politik Refly Harun ikut menyoroti kasus adu tembak polisi yang menewaskan Brigadir J di rumah Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo belum lam ini.

Menurut Refly kasus penembakan tersebut merupakan masalah perorangan, tidak memnyangkut lembaga kepolisian.

Oleh karena itu, kata Refly, polisi harus mengungkapnya secara transparan, agar tidak terksesan melindungi seseorang.

Baca Juga: Jenderal Ini Ungkap 3 Kejanggalan Terbaru Usai Tewasnya Brigadir J, Mulai dari CCTV yang Diganti Setelah Kejadian Hingga Polisi yang Tidak..

"Paling menyangkut orang perorangan saja, tidak menyangkut institusi apalagi korbannya adalah polisi itu sendiri, jadi jangan menngorban institusi demi melindungi siapa pun dia," kata Refly dikutip dari kanal YouTubenya, Kamis, 14 Juli 2022. 

Pesan yang disampaikan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Indonesia Mahfud MD harusnya dilakukan oleh Polisi.

"Sebarnanya pesan pak Mahfud itu, jangan bakar lumbungnya kalau kita mau menembak tikusnya," ucapnya.

Dalam kasus ini, lanjut Refly, yang ingin disampaikan Mahfud MD adalah untuk tidak menjelekan nama institusi kepolisian.

"Jangan busukan institusi polri secara keseluruhan hanya karena kita ingin membuat skenario lain," ujarnya.

Menurut Refly, kematian Brigadir J bukanlah takdirnya, karena terjadi proses tembak-menembak.

Baca Juga: Kasus Polisi Tembak Polisi Sama Persis Dengan Peristiwa KM 50 yang Tewaskan 6 Laskar FPI, Begini Kata Orang Terdekat Habib Rizieq

"Jadi yang menembak upaya membela diri, maka kemudian game over ini yang gak boleh terjadi," ungkapnya.

Dalam kasus ini, bisa menjadikan lembaga kepolisian kembali dipercayai oleh masyarakat, bukan malah sebaliknya.

"Justru ini menunjukkan bahwa bagaimana institusi ya penegakan hukum itu bisa dipercaya masyaraka kalau hilangnya nyawa dianggap tidak penting Allah Huaakbar. Bagaiman kita bisa menghargai nyawa setiap manusia?" ungkapnya.

"Ajaran agama mengatakan kalau Anda memburu satu orang yang tidak bersalah sama saja Anda memburu umat manusia itu kan kata agama," lanjutnya.

Betapa agama, kata Refly, mementingkan nyawa manusia, sekalipun yang bersangkutan melakukan kesalahan yang luar biasa.

Lebih lanjut, ia mengatakan jika memang selingkuh tidak ada juga legitimasi untuk menghilangkan nyawa.

Hal ini disampaikan Refly merespon pernyataan Mahdud MD yang meminta Polri untuk mengusut tuntas kasus baku tembak polisi.

"Jangan mengejar tikus atau melindungi tikus lalu rumahnya yang dibakar, terbuka saja, kan tata cara mengejar tikus itu sudah ada caranya apalagi polisi sudah profesional," kata Mahfud.

Mahfud mengaku mengenal sejumlah pimpinan Polri sebagai sosok yang kredibel sehingga yakin kasus tersebut akan diselesaikan secara tuntas. 

Kompolnas menurutnya juga akan membantu membuat permasalahan hingga menemukan titik terang. []

Khazanah Islam: Awas! Ini Sederet Posisi Seks yang Dilarang dalam Islam, tapi Nomor 2 Sering Dilakukan