Menu


Jenderal Ini Ungkap 3 Kejanggalan Terbaru Usai Tewasnya Brigadir J, Mulai dari CCTV yang Diganti Setelah Kejadian Hingga Polisi yang Tidak..

Jenderal Ini Ungkap 3 Kejanggalan Terbaru Usai Tewasnya Brigadir J, Mulai dari CCTV yang Diganti Setelah Kejadian Hingga Polisi yang Tidak..

Kredit Foto: (Suara.com/Yosea Arga)

Konten Jatim, Jakarta -

Tewasnya Nopryansah Yosua Hutabarat atau Brigadir J tewas atas penembakan yang dilakukan Bharada E sempat mebuat geger publik.

Peristiwa yang terjadi di rumah Kadiv Propam Irjen Ferdy di Kompleks Polri, Duren Tiga, Jakarta Selatan ini melibatkan penembakan polisi dan polisi.

Menanggapi kasus penembakan itu, Mayjen Pol (Purn) Seno Sukarto yang merupakan Ketua RT 05/01 dari Kompleks Polri mengungkap kejanggalan setelah adanya aksi penembakan.

Lantas apa saja kejanggalan yang diungkapanya Mayjen Pol (Purn) Seno Sukarto yang merupakan jendral sekaligus ketua RT itu, berikut deretannya:

1. Tidak Dilibatkannya Ketua RT Untuk Ikut Mengusut Kasus.

Seno Sukarto selaku Ketua RT dari kompleks perumahan tempat Kadiv Propam tinggal ini mengaku geram lantaran tak dilibatkan dalam pengungkapan kasus ini.

BACA JUGA: Seperti Ditutup Rapat, Inikah Wajah dan Nama Asli Bharada E yang Disebut-sebut Jadi Pelaku Penembakan Brigadir J?

Padahal seharusnya ia juga ikut dilibatkan dalam peristiwa yang menyebabkan Brigadir J tewas.

Namun sampai kasus tersebut terangkat dan disorot publik, Seno mengaku belum sama sekali dihubungi atau ditemui oleh pihak kepolisian.

2. Polisi Tidak yang Datang Mau Berkoordinasi dan Beri Perintah Seenaknya.

Mayjen Pol (Purn) Seno Sukarto juga merasa tersinggung sebab pihak kepolisian tidak berkoordinasi dengan dirinya setelah insiden tembak menambak itu.

Dia mengaku polisi telah semena-mena dengan tindakan dinilai seenaknya di kompleks perumahan pejabat tinggi Polri itu. 

BACA JUGA: 5 Kemiripan Peristiwa KM 50 dan Kasus Polisi Tembak Polisi di Rumah Kadiv Propam, dari Matinya CCTV Sampai Kondisi Mayat yang...

Bahkan menurut Seno, Polisi yang datang memerintahkan satpam kompleks tanpa memberi laporan terlebih dahulu kepadanya.

"Jadi, saya memang tersinggung juga dalam hal ini. Sama sekali tidak ada laporan soal ini. Merintahkan satpam seenaknya saja. Kenapa tidak memberi tahu saya sebagai ketua RT," tegas Seno.

3. Setelah Sehari Brigadir J Tewas Polisi Ganti Dekorder CCTV Warga.

Seno mengatakan polisi mengganti dekoder CCTV waga sehari setelah kejadian penembakan di rumah Ferdy Sambo.

Ia menuturkan di kompleksnya terdapat sejumlah kamera CCTV yang terpasang pada Pos Satpam. 

Pensiunan jenderal bintang dua itu pun menanyakan maksud penggantian dekoder yang diletakkan di pos satpam kompleks perumahan tersebut.

Seno mengatakan polisi telah mengganti dekoder CCTV pada Sabtu (9/7/2022) usai kejadian baku tembak yang terjadi pada Jumat (8/7/2022).

"(Polisi) yang datang enggak pakai seragam. Saya tersinggung juga. Terang-terangan saja saya, enggak ada laporan, memerintahkan satpam seenaknya tanpa ada laporan ke RT," kata Seno.

Khazanah Islam: Masuk Daftar Nominator Warisan Budaya Tak Benda, Reog Ponorogo Segera Diakui UNESCO

Artikel ini merupakan kerja sama sindikasi konten antara Konten Jatim dengan GenPI.