Zainudin Amali mantap mengundurkan diri dari kursi Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) karena ingin fokus di jabatan barunya sebagai Wakil Ketua Umum PSSI.
Setidaknya ada tiga kader terbaik Golkad yang kini santer digaungkan sebagai Menpora baru, yaitu Erwin Aksa, Lodewijk Freidrich Paulus, dan Ace Hasan Syadzily.
Baca Juga: Safari Politik Anies Dikritik Bawaslu, Pengamat: Justru Itu Bagus
Pengamat Olahraga, Kesit Budi Handoyo alias Bung Kesit berpandangan, dari ketiga nama tersebut hanya dua yang memiliki pengalaman organisasi yang cukup di bidang olahraga.
"Soal calon-calon pengganti Menpora, menurut saya, dari tiga nama calon yang disebut-sebut akan diajukan sebagai Menpora, memang hanya ada dua nama yang punya riwayat dalam bidang olahraga, Erwin Aksa dan Lodewijk F Paulus," kata Bung Kesit, melalui pesan singkatnya, Rabu (22/2/2023).
Bung Kesit mengatakan dari tiga nama tersebut Erwin Aksa yang memiliki pengalaman panjang di bidang olahraga dan ikut menukangi PSM Makassar di awal tahun 2000.
Baca Juga: Banyak Dikritik Karena Gunakan Politik Identitas, Partai Ummat: Istilah Ini Disesatkan!
"Namun dari dua nama tersebut, yang lebih terlihat track recordnya di arena olahraga sejak lama ya Erwin Aksa. Saya sudah mengenal nama Erwin Aksa di sepakbola sejak dia ikut terjun di PSM Makassar di awal-awal tahun 2000. Dan terbilang sukses bersama PSM," kata pria kelahiran Jakarta, 27 Juli 1967 tersebut.
Dengan segudang pengalaman di bidang olahraga, Bung Kesit mengatakan Erwin Aksa sangat pantas menduduki jabatan sebagai Menpora menggantikan Amali.
"Saya kira dia pantas menduduki jabatan itu. Pengalaman di bidang olahraga dan kepemudaan serta organisasi lainnya menurut saya sangat mumpuni," tutupnya.
Baca Juga: Banyak Dikritik Karena Gunakan Politik Identitas, Partai Ummat: Istilah Ini Disesatkan!
Sementara, Erwin Aksa belum memberi tanggapan apapun saat dikonfirmasi fajar.co.id terkait namanya mencuat menggantikan Amali sebagai Menpora.
Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto menyerahkan sepenuhnya posisi Menpora ke Presiden Jokowi.
"Jadi, tergantung Bapak Presiden, karena itu kan hak prerogatif Presiden," kata Airlangga di Hotel Shangri-La, Jakarta, Selasa (21/2/2023).
Lebih jauh kata Airlangga, partainya memiliki cukup stok kader untuk ditugaskan mengisi posisi manapun yang dibutuhkan negara.
Baca Juga: Anies Tulis Artikel soal Gagasan, Politisi PSI: Normatif dan Tidak Disertai Analisis Solid
"Tentu kalau Golkar kadernya banyak, untuk yang mana pun kita bisa siapkan," tegas Menko Perekonomian itu.
Khazanah Islam: Awas! Ini Sederet Posisi Seks yang Dilarang dalam Islam, tapi Nomor 2 Sering Dilakukan
