Menu


Banyak Dikritik Karena Gunakan Politik Identitas, Partai Ummat: Istilah Ini Disesatkan!

Banyak Dikritik Karena Gunakan Politik Identitas, Partai Ummat: Istilah Ini Disesatkan!

Kredit Foto: Instagram @tofatofa_id

Konten Jatim, Jakarta -

Juru Bicara Partai Ummat Mustofa Nahrawardaya menjelaskan persoalan partainya yang menggunakan politik identitas untuk meraih kemenangan di Pemilu 2024 mendatang.

Mustofa menjelaskan, politik identitas memang seharusnya digunakan oleh partai. Istilah ini pun dianggap harus diluruskan karena banyak disalahpahami.

Di Indonesia sendiri, menurut Mustofa, istilah ini telah banyak disesatkan sehingga politik identitas selalu merujuk ke artian yang negatif.

Baca Juga: Ingin Lepas Sebutan Bapak Politik Identitas, Anies Baswedan Malah Didukung Partai Ummat

“(politik identitas) wajib itu. kita malah di-clear wajib oleh identitas karena di Indonesia istilah ini disesatkan oleh oknum-oknum tertentu,” ujar Mustofa dikutip KontenJatim melalui forum Adu Perspektif pada Rabu (22/02/2023).

Mustofa pun mengatakan bahwa istilah ini telah membuat publik tersesat dalam penerjemahannya, tak terkecuali para intelektual.

Oleh karena itu, dengan digaungkannya politik identitas oleh Partai Ummat, ia ingin meluruskan kembali istilah tersebut agar tak lagi disalahpahami.

“Bahkan yang intelektual tersesat dalam istilah itu. istilah itu sebenarnya biasa-biasa aja di sini,” ucap Mustofa.

Lebih lanjut, Mustofa menjelaskan bahwa politik identitas kerap kali dikaitkan dengan berbagai gerakan berbau agama Islam.

Baca Juga: Dibully Gegara Usung Politik Identitas, Jubir Partai Ummat: Gak Usah Munafik, Semua Melakukan Kok Cuma Mereka Malu-malu Kucing

Ketika dikaitkan dengan hal-hal yang berbau agama, politik identitas pun dianggap menjadi sesuatu hal yang menakutkan.

“Diidentikkan dengan gerak-gerakan Islam, dengan aktivis-aktivis Islam, dengan semua kegiatan terkait agama Islam, … disemati itu politik identitas. Jadi dijadikan momok oleh pihak tertentu,” jelasnya.

Khazanah Islam: Masuk Daftar Nominator Warisan Budaya Tak Benda, Reog Ponorogo Segera Diakui UNESCO