Masyarakat luas digegerkan dengan peristiwa demolisi Rumah Singgah Soekarno di Padang yang menurut pemilik rumah saat ini, Soehinto, akan dijadikan sebagai rumah makan bagi masyarakat setempat.
Hal tersebut memicu amarah, karena bangunan tersebut merupakan salah satu peninggalan bersejarah tidak hanya bagi masyarakat Padang, melainkan masyarakat Indonesia secara keseluruhan. Presiden Soekarno pernah mendiami rumah tersebut beberapa bulan ketika dirinya singgah di Padang pada tahun 1942.
Baca Juga: Mengenal Rumah Singgah Soekarno di Padang Yang Dirobohkan demi Jadi Tempat Makan
Dengan demikian, eksistensi rumah tersebut terbilang penting karena memiliki sejumlah kenangan dan ilmu sejarah terkait kedatangan Soekarno di Padang. Rumah Singgah Soekarno ini bahkan sudah menjadi cagar budaya, dengan nomor inventaris 33/BCBTB/A/01/2007.
Menyadur Republika pada Rabu (22/2/2023), kronologi Rumah Singgah Soekarno yang pada akhirnya akan menjadi rumah makan ini dimulai tahun 2017 ketika Soehinto membeli rumah ini dari pemilik sebelumnya, yakni sosok bernama Andrea Sofiandi.
Baca Juga: Dukung Anies untuk Pilpres 2024, Mantan Wali Kota Padang: Dia Peduli Akhlak dan Santun
Sebagai informasi, bangunan tersebut juga pernah menjadi properti milik Mantan Wali Kota Padang periode 2004-2014, Fauzi Bahar.
Lokasi dari bangunan yang beralamat di Jalan Ahmad Yani No.12 Kelurahan Padang Pasir, Kecamatan Padang Barat, Kota Padang ini dinilai Soehinto amat strategis untuk dijadikan sebagai rumah makan. Terlebih, diketahui Rumah Singgah Soekarno berhadapan langsung dengan Rumah Dinas Wali Kota Padang.
Yang menjadi permasalahan, Soehinto tidak tahu-menahu soal fakta rumah ini merupakan cagar budaya. Tidak ada penjelasan apapun ketika dirinya membeli properti tersebut. Yang terburuk, Pemerintah Kota (Pemkot) Padang memberi izin untuk merobohkan Rumah Singgah Soekarno ini.
Baca Juga: Gunung Padang, Situs Megalitikum Yang Menyimpan Banyak Misteri
Dan jadilah pada awal Februari 2023, Soehinto men-demolisi bangunan bersejarah tersebut. Soehinto baru menyadari kalau itu merupakan Rumah Singgah Soekarno setelah bangunan miliknya ini hanya tersisa puing-puing.
Soehinto sendiri belum melanjutkan proyek rumah makan miliknya. Dirinya masih menunggu arahan selanjutnya dari Pemkot Padang. Yang jelas, peristiwa ini sudah terlanjur disorot dan dikecam berbagai kalangan mulai dari akademisi sampai politikus.
Merespons terkait perobohan bangunan bersejarah ini, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Padang, Yopi Krislova, mengatakan pihaknya berjanji akan membangun ulang Rumah Singgah Soekarno tersebut.
Khazanah Islam: Pujian untuk Ambisi Berkelanjutan, Warta Ekonomi Gelar Indonesia Most Visionary Companies Awards 2024