Rumah Singgah Soekarno yang berlokasikan di Padang, Sumatera Barat, menjadi sorotan publik dan pemerintah pusat karena diketahui dirobohkan dan dijadikan tempat makan.
Sesuai dengan namanya, Rumah Singgah Soekarno ini merupakan bangunan di mana Presiden Soekarno ketika dirinya menyambangi kota berjuluk “Kota Tercinta” tersebut. Soekarno menempati rumah tersebut pada tahun 1942 selama beberapa bulan.
Baca Juga: Dukung Anies untuk Pilpres 2024, Mantan Wali Kota Padang: Dia Peduli Akhlak dan Santun
Mengutip Republika dan sejumlah sumber lain pada Rabu (22/2/2023), diketahui Rumah Singgah Soekarno ini beralamat lengkap di Jalan Ahmad Yani No.12, Kelurahan Padang Pasir, Kecamatan Padang Barat, Kota Padang, Provinsi Sumatera Barat.
Dikarenakan mempunyai nilai sejarah, eksistensi rumah ini dimasukan oleh pemerintah sebagai cagar budaya. Lebih detailnya, Rumah Singgah Soekarno ini memiliki nomor inventaris 33/BCBTB/A/01/2007, menandakan bahwa bangunan tersebut sudah menjadi cagar budaya sejak 2007.
Baca Juga: Misteri Gunung Padang Yang Sampai Sekarang Buat Orang Bingung
Sumber menyebutkan kalau pemilik terakhir dari Rumah Singgah Soekarno ini bernama Soehinto. Dirinya diketahui membeli rumah tersebut dari seseorang bernama Andrea Sofiandi pada 2017 silam. Rumah Singgah Soekarno ini juga diketahui pernah dimiliki oleh Mantan Wali Kota Padang, Fauzi Bahar.
Soehinto mengaku awalnya tidak mengetahui kalau bangunan yang dia beli merupakan sebuah rumah yang pernah disinggahi oleh Sang Proklamator. Menurutnya, tidak ada penjelasan kalau bangunan tersebut merupakan warisan cagar budaya.
Dengan demikian, Soehinto tidak segan untuk merobohkan Rumah Singgah Soekarno dan menjadikannya sebagai rumah makan. Dirinya baru menyadari betapa pentingnya bangunan tersebut setelah viral di media sosial.
Baca Juga: Gunung Padang, Situs Megalitikum Yang Menyimpan Banyak Misteri
Setelah artikel dipublikasikan, Rumah Singgah Soekarno sudah luluh lantah tak bersisa. Ilustrasi yang ditampilkan di atas merupakan tampilan Rumah Singgah Soekarno dari Google Earth sebelum dirobohkan oleh Soehinto.
Akibat demolisi Rumah Singgah Soekarno, banyak pihak yang mengecam Pemerintah Kota (Pemkot) Padang sekaligus pemilik rumah karena membiarkan bangunan bersejarah ini hilang begitu saja. Kritik pedas juga terlontar dari kader PDI Perjuangan, yang notabene merupakan “pewaris” perjuangan Soekarno.
Khazanah Islam: Pujian untuk Ambisi Berkelanjutan, Warta Ekonomi Gelar Indonesia Most Visionary Companies Awards 2024