Menu


Benarkan Anies Antitesis dari Jokowi, Mazdjo Pray: Kebanyakan Ngomong dan Fisiknya Gendut

Benarkan Anies Antitesis dari Jokowi, Mazdjo Pray: Kebanyakan Ngomong dan Fisiknya Gendut

Kredit Foto: Instagram/Mazdjo Pray

Konten Jatim, Jakarta -

Pegiat Media Sosial Mazdjo Pray memberikan komentar soal pengusungan Nasional Demokrat (NasDem) terhadap Anies Baswedan atas dasar antitesis dari Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Menurutnya, apa yang NasDem katakan memang tak salah. Ia pun menjelaskan sejumlah hal yang membuktikan bahwa Anies memang Antitesis dari Jokowi.

“Menurut saya, memang enggak salah. Saya catat beberapa bukti, memang Anies itu kebalikan dari Pak Jokowi, lho,” ujar Mazdjo dikutip dari Kanal YouTube MindTV Indonesia pada Selasa (21/02/2023).

Pertama, Mazdjo membandingkan fisik Jokowi dengan mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Menurutnya, jika dilihat dari bentuk fisik, memang Anies merupakan antitesis dari Jokowi.

Baca Juga: Program Jokowi di Jakarta ‘Dilepeh’ Anies Baswedan, Mazdjo Pray: Tidak Mau Karena Gengsi

“Pak Jokowi yang konon dikenal rajin puasa itu fisiknya kurus dan tinggi, yang kalau saya baca sejarah memang pemimpin yang baik itu sejak zaman dahulu ciri-cirinya adalah kurus dan tinggi,” ucap Mazdjo.

Lantas, pendukung Jokowi itu menyebutkan bahwa fisik Anies sudah jelas terlihat berbeda. Ia pun menyebut Anies sebagai sosok yang gendut dan lamban.

“Anies kebalikannya. Dia kebanyakan ngomong dan fisiknya mulai gendut dan lamban,” katanya.

Selain permasalahan fisik, Anies disebut sebagai antitesis Jokowi dalam hal bekerja dan memimpin.

Melihat dari cara kerja Jokowi, Mazdjo menyimpulkan bahwa Jokowi adalah sosok yang bisa mengatasi berbagai masalah dengan mudah.

“Jokowi itu orangnya tenang dan juga adaptif terhadap berbagai masalah,” jelasnya.

Baca Juga: Surya Paloh Beri Sumpah dan Dukungan Kepada Anies, LSM Peace Beri Apresiasi

Begitu dibandingkan dengan Anies, Mazdjo mengatakan bahwa bakal calon presiden (Bacapres) dari NasDem itu sangat berlebihan dalam bekerja.

“Kalau Anies, ketika berkuasa di Jakarta, dia itu lebay dan reaktif. Tidak bisa membangun tim yang baik bahkan cenderung mengorbankan anak buah sendiri. ini berbahaya kalau jadi pemimpin,” ungkapnya.

Khazanah Islam: Pujian untuk Ambisi Berkelanjutan, Warta Ekonomi Gelar Indonesia Most Visionary Companies Awards 2024