Menu


Pilpres 2019 Telan 8,5 Bulan Masa Kampanye, Sandi Singgung Tips Hemat Biaya Politik

Pilpres 2019 Telan 8,5 Bulan Masa Kampanye, Sandi Singgung Tips Hemat Biaya Politik

Kredit Foto: Facebook Prabowo Subianto

Konten Jatim, Surabaya -

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahudin Uno akhir-akhir ini ramai gegara menyinggung utang Rp50 miliar antara dirinya dengan bakal calon presiden (Capres) Anies Baswedan pada Pilkada DKI 2017 silam.

Baca Juga: Sekjen Gerindra Harap Warga Banten Kembali Dukung Prabowo di Pilpres 2024

Tak hanya itu, sebelumnya, di tahun 2019, Sandi maju mendampingi Prabowo Subianto sebagai Cawapres. Pada pelaksanaan kontestasi politik tersebut, Sandi mengaku banyak menggelontorkan dana politik.

Belajar dari masa lalu, Sandi setuju dengan pemendekan durasi kampanye Capres-Cawapres. Pasalnya, pada Pilpres 2019, masa kampanye berlangsung selama 8,5 bulan.

“Pertama, masa kampanye diperpendek, menghemat sekali, karena sekarang masa kampanye di bawah 3 bulan, waktu saya kampanye 2019 itu 8,5 bulan,” ujar Sandi dikutip dari kanal Rijal Djaman, Senin (20/2/2023).

Baca Juga: Sindir Balik Hasto, Politisi Demokrat: Mau Kembali ke Sistem Orba?

Panjangnya masa kampanye, tentu membuat dana yang diperlukan juga membengkak. Karena itu, Sandi mengatakan pemilihan kualitas kader harus benar-benar diperhatikan sebelum dilakukan pengusungan.

“Panjang sekali kampanyenya, dan kedua tentunya pertama dari sistem perpolitikan kita ini harus melihat meritokrasi, melihat apa yang sudah dikaryakan, sehingga proses rekrutmen dari kader itu melalui sistem yang betul-betul mengukur bagaimana calon pemimpin ke depan sudah menorehkan prestasi,” tandasnya.

Baca Juga: Sindir Balik Hasto, Politisi Demokrat: Mau Kembali ke Sistem Orba?

Dengan begitu, kata Sandi, biaya politik akan lebih sedikit, karena tak terlalu banyakmenguras waktu kampanye.

“Dan menurut saya, secara perlahan namun pasti, ini biaya politik kita akan semakin turun,” ujar Sandi.

Biaya sosialisi dan kampanye yang berlebihan juga menurutnya kurang efisien. Sehingga, menurutnya, para Parpol harus mampu bereformasi dengan memberikan peluang bagi calon pemimpin yang meyakinkan.

“Masa kampanye panjang, masa sosialisasi, sosmed juga cukup menghabiskan biaya, perjalanan Indonesia ini negara yang sangat luas,” kata Sandi.

Baca Juga: Andi Sinulingga Sebut Pengungkitan Utang Anies Rp50 Miliar adalah Kekanak-kanakan

“Menurut saya partai-partai harus bereformasi, sebagian partai memberikan peluang bagi calon pemimpin yang memberikan gagasan yang baik karena sistem mahar yang selama ini identik dengan pencalonan perlahan akan terkikis,” tandasnya.

Khazanah Islam: Awas! Ini Sederet Posisi Seks yang Dilarang dalam Islam, tapi Nomor 2 Sering Dilakukan