Peneliti Politik Islam Deakin University, Prof Greg Barton menyebut arah politik Parpol di Indonesia sulit dipahami. Hal itu karena, Parpol Indonesia cenderung rumit dan bermain dengan pola yang tak jelas.
Baca Juga: Pengamat Sebut Pilpres Akan Adem Ayem Jika Anies Tidak Ikut Serta
Namun, di samping itu, ada satu parpol yang menurut Prof Greg Barton paling meyakinkan, yaitu Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
“Ya memang ada orang, ada persaingan, ada politik uang dan sebagainya, tapi kalau ide nggak jelas, sedikitnya kalau PKS memang jelas,” ujar Prof Greg, dikutip dari kanal YouTube Total Politik, Minggu (19/2/2023).
Menurut Greg, PKS sebagai partai yang bergerak di sayap kanan cenderung lebih cerdas dan aktif jika dibandingkan dengan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Greg kemudian menerangkan awal mula pembentukan PKB oleh Gus Dur yang merupakan anakan dari PPP.
“Sebenarnya cukup rumit, pada saat didirikan, PKB yang mirip dari NU itu sangat masuk akal, pertama massa dari NU mau kasih suara, mau pilih yang mana?, Gus Dur berpikir kalau PPP mana cukup, dan harus ada partai lain,” terangnya.
Baca Juga: Partai NasDem Janji Anies Akan Lanjutkan Proyek IKN Jika Jadi Presiden
Selain tak jelas arah politik dan fokus perjuangannya, PKB dinilai tak fokus pada poin perjuangan keislamannya.
“Dan kalau PKB waktu didirikan Gus Dur, merupakan kendaraan anak-anak dari NU tapi tidak memperjuangakan negara Islam dan lain-lain, kalau PKS kan jelas dari gerakan takbir dan mau memperjuangkan syariat dan itu hak mereka,” kata Prof Greg.
Padahal, pada awal pendiriannya, PKB dinilai sebagai partai yang sangat cocok dengan Nahdlatul Ulama (PKB).
“Tapi berbeda dari NU, waktu didirikan Gus Dur, PKB merupakan partai yang sangat cocok dengan NU,” ujar Greg.
Baca Juga: Putra Haji Lulung Resmi Gabung NasDem, Sebut Inginkan Perubahan
Terlebih, saat ini hubungan antara PKB-PBNU semakin renggang. Namun, Prof Greg memaklumi bahwa politik bersifat dinamis. Sehingga, perubahan itu pasti akan terus terjadi.
“Dan saya memang tidak memperhatikan perkembangan PKB, yang jelas ada perpisahan antara Gus Dur dengan teman-teman PKB, Cak Imin dsb, apa bolehbuat memang politik begitu,” bebernya.
Kendati merupakan Parpol yang menjadi kendaraan para masyarakat NU, namun Greg mengaku kecewa pada PKB.
Baca Juga: Cak Imin dan Airlangga Adakan Pertemuan, Pengamat Sebut Potensi Perubahan Peta Koalisi
“Saya senang bahwa PKB menjadi parpol untuk massa NU, itu baik. Tapi yang agak mengecewakan dari sistem politik di Indonesia adalah kekurangan politik kon diksi, dan pemimpin yang betul-betul jelas,” pungkasnya.
Khazanah Islam: Masuk Daftar Nominator Warisan Budaya Tak Benda, Reog Ponorogo Segera Diakui UNESCO