Politikus Partai Demokrat Ardi Wirdamulia menyoroti sikap pemerintah yang terkesan tidak konsiten dengan keputusan yang telah ditetapkan.
Hal ini merespons terkait pencabutan izin pondok pesantren Shiddiqiyah yang dilakukan pemerintah belum lama ini, namun mendadak dibatalkan.
Ardi Wirdamulia mempertanyakan alasannya di balik pembatalan tersebut yang terkesan terburu-buru.
Ia menduga, alasannya karena Ponpes Shiddiqiyyah pernah menyumbang suara untuk Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Pilpres lalu.
"Ini setelah tahu Shiddiqiyyah (ngakunya) nyumbang 5 juta suara buat Jokowi atau gimana nih?," tulisnya pada akun Twitter @awemany, Senin, 11 Juli 2022.
Menurutnya, ia tidak setuju jika pemerintah mencabut izin pesantren karena yang bersalah bukan lembaganya.
Ini setelah tahu Shiddiqiyyah (ngakunya) nyumbang 5 juta suara buat Jokowi atau gimana nih?
— Maju jalan, AW! (@awemany) July 11, 2022
Note: Saya ngga setuju juga sih dengan pencabutan ijin oleh kemenag. Adili dan hukum yg bersalah. Institusinya diperbaiki. Gitu kan? https://t.co/Lh1vUlgQab
Ia bahkan meminta, pemerintah untuk mengadili dan menghukum orang-orang yang bersalah, dan lembaganya segara diperbaiki.
"Note: Saya ngga setuju juga sih dengan pencabutan ijin oleh kemenag. Adili dan hukum yg bersalah. Institusinya diperbaiki. Gitu kan?," tulisnya.
Sontak cuitan tersebut menuai sejumlah komentar dari warganet dengan berbagai sudut pandang.
Khazanah Islam: Masuk Daftar Nominator Warisan Budaya Tak Benda, Reog Ponorogo Segera Diakui UNESCO