Politisi Partai Golkar Andi Sinulingga membantah tegas jika utang mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan kepada mantan rekannya, Sandiaga Uno, dianggap sebagai sumbangan.
Menurut Andi, dalam surat isi perjanjian utang-piutang Anies yang beredar luas di sosial media sudah menjelaskan bahwa utang tersebut bukan merupakan sumbangan.
“Itu bukan sumbangan itu. Pinjaman sama sumbangan aja dua diksi kata yang jelas berbeda,” ujar Andi dikutip KontenJatim dari kanal YouTube Akbar Faizal Uncesored pada Jumat (17/02/2023).
Andi pun mencoba menjelaskan bahwa dana itu bukanlah dari sumbangan, tetapi dari pinjaman yang di hari kemudian akan dibayarkan oleh Anies.
“Jadi, itu dana menjadi dana Anies Baswedan yang dana itu dari pinjaman, menurut saya,” jelasnya.
Selain itu, Andi pun menyoroti isi surat perjanjian itu kembali, yakni pada poin kelima yang menjelaskan tentang ketidakhadiran Anies Baswedan saat terjadi kesepakatan. Poin lima itu berbunyi:
Bapak Sandia S. Uno mengetahui bahwa baik Dana Pinjama I, Dana Pinjaman II, maupun Dana Pinjaman III ini bukanlah untuk kepentinngan pribadi Saya namun diperlukan sebagai dana kampanye Pilkada DKI 2017 karena dana yang dijanjikan oleh Bapak Aksa Mahmud/Erwin Aksa (Pihak Penjamin).
Berdasarkan kesepakatan antara Bapak Aksa Mahmud dengan Partai Keadilan Sejahtera dan Partai Gerindra yang mana Saya tidak menghadiri pertemuan/kesepakatan tersebut, sampai saat ini belum juga tersedia.
Baca Juga: Kunjungi Pontianak, Anies Baswedan: Bumi Khatulistiwa Luar Biasa!
Dalam poin ini, Andi menggarisbawahi bahwa Anies tak hadir dalam perjanjian kesepakatan, tetapi tetap akan menanggung biaya yang dikeluarkan seluruhnya bila kalah dalam Pilkada.
“Melihat frame ini cerita ini, menurut saya Anies itu hebat. Bayangkan kalau dia kalah, dia tanggung beban itu. Itu menurut saya laki laki itu,” ucap Andi.
Khazanah Islam: Awas! Ini Sederet Posisi Seks yang Dilarang dalam Islam, tapi Nomor 2 Sering Dilakukan
