Menu


Dalil Mengenai Zuhud dan Alasan Kenapa Umat Muslim Dianjurkan Mengikutinya

Dalil Mengenai Zuhud dan Alasan Kenapa Umat Muslim Dianjurkan Mengikutinya

Kredit Foto: iStock/Tatanata

Konten Jatim, Depok -

Zuhud adalah sifat di mana seorang Muslim memutuskan untuk mengejar hal-hal yang berkaitan dengan dunia dan berfokus untuk mengerjakan amalan yang diperintahkan oleh Allah SWT demi memperoleh kenikmatan di akhirat.

Seseorang yang mempunyai sifat zuhud perlu dibedakan dengan orang-orang yang benar-benar melupakan dunia dan sibuk dengan akhirat. Muslim dengan sifat zuhud bisa menyeimbangkan perbuatannya untuk dunia dan akhirat.

Baca Juga: Apa Itu Zuhud? Meninggalkan Nikmat Duniawi demi Mengejar Akhirat

Sementara mereka yang hanya berfokus terhadap akhirat dan lupa akan dunia justru berpotensi meninggalkan kewajibannya untuk berbuat baik sesama manusia.

Dengan demikian, mereka yang mempunyai sifat tersebut dan menerapkan zuhud dengan baik dan benar akan memperoleh kehidupan yang lebih tenang di dunia. Mereka akan terhindar dari sifat-sifat jelek seperti kikir, riya dan congkak.

Baca Juga: Apa Itu Zuhud? Ini Penjelasan Ustadz Abdul Somad

Lebih dari itu, hidup mereka akan lebih tentram dan yang terpenting, ketika memasuki akhirat nanti, orang-orang dengan sifat zuhud pasti akan mendapatkan ganjaran kehidupan yang mereka dambakan setelah melalui kehidupan dunia.

Itulah alasan kenapa amat dianjurkan bagi Umat Muslim untuk memiliki sifat zuhud dalam hidupnya. Dan terdapat beberapa dalil baik itu ayat Al-Qur’an maupun hadits Rasulullah SAW yang mengajak untuk mempunyai sifat tersebut. Berikut penjelasan lengkapnya menyadur laman resmi Universitas Islam An Nur Lampung pada Jumat (17/2/2023).

Baca Juga: Dalil Qada dan Qadar dalam Al-Qur’an sebagai Rukun Iman ke-6

Dalil Mengenai Zuhud

Ayat Al-Qur’an

Surat Al-Hadid Ayat 23

لِّكَيْلَا تَأْسَوْا عَلَىٰ مَا فَاتَكُمْ وَلَا تَفْرَحُوا بِمَا آتَاكُمْ ۗ وَاللَّهُ لَا يُحِبُّ كُلَّ مُخْتَالٍ فَخُورٍ

Artinya: “Agar kamu tidak bersedih hati terhadap apa yang luput dari kamu, dan tidak pula terlalu gembira terhadap apa yang diberikan-Nya kepadamu.”

Surat Al-Qashash Ayat 77

وَابْتَغِ فِيمَا آتَاكَ اللَّهُ الدَّارَ الْآخِرَةَ ۖ وَلَا تَنسَ نَصِيبَكَ مِنَ الدُّنْيَا ۖ وَأَحْسِن كَمَا أَحْسَنَ اللَّهُ إِلَيْكَ ۖ وَلَا تَبْغِ الْفَسَادَ فِي الْأَرْضِ ۖ إِنَّ اللَّهَ لَا يُحِبُّ الْمُفْسِدِينَ

Artinya: “Dan carilah (pahala) negeri akhirat dengan apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu, tetapi janganlah kamu lupakan bagianmu di dunia dan berbuat baik (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di bumi. Sungguh, Allah tidak menyukai orang yang berbuat kerusakan.” 

Baca Juga: Mutiara Nasihat Syekh Ali Jaber: Terbata-Bata Membaca Al-Qur’an Tidak Dosa, Justru Datangkan Dua Pahala

Surat Al-Ankabut Ayat 64

وَمَا هَٰذِهِ الْحَيَاةُ الدُّنْيَا إِلَّا لَهْوٌ وَلَعِبٌ ۚ وَإِنَّ الدَّارَ الْآخِرَةَ لَهِيَ الْحَيَوَانُ ۚ لَوْ كَانُوا يَعْلَمُونَ

Artinya: “Dan kehidupan dunia ini hanya senda gurau dan permainan. Dan sesungguhnya negeri akhirat itulah kehidupan yang sebenarnya, sekiranya mereka mengetahui.”

Hadits Nabi Muhammad SAW

Hadits Pertama

المؤمن يأكل في معي واحد، والكافر يأكل في سبعة أمعاء

Artinya: “Orang beriman makan dalam satu usus, sedangkan orang kafir makan dalam tujuh usus.” (HR Bukhari dan Muslim)

Baca Juga: Azab Pelaku Pelecehan Seksual Berdasarkan Pandangan Hadits Nabi Muhammad SAW

Hadits Kedua

مِنْ حُسْنِ إِسْلاَمِ الْمَرْءِ تَرْكُهُ مَا لاَ يَعْنِيهِ

Artinya: “Di antara kebaikan islam seseorang adalah meninggalkan hal yang tidak bermanfaat.” (HR Tirmidzi)