Ustad Hanan Attaki, baru-baru ini ditolak ceramah di Madura oleh masyarakat setempat, termasuk oleh Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Pamekasan, dengan GP Ansor dan Banser NU. Penolakan ini sebelumnya banyak dilakukan karena Attaki disinyalir eks organisasi terlarang di Indonesia, yakni Hizbut Tahrir Indonesia (HTI).
Dengan wacana tersebut, masyarakat sekitar pun menjadi turut resah menerima kedatangan Ustad Hanan Attaki.
Attaki sendiri merupakan salah satu penceramah yang kerap disebut ‘Ustadnya anak muda’ dan digandrungi kaum milenial. Hal ini disinyalir pembawaan dirinya yang santai dan gaul, metode ceramah yang cocok dengan anak muda, dan kepiawaiannya memainkan media sosial untuk kepentingan dakwah.
Baca Juga: Tolak Ceramah Hanan Attaki di Jawa Timur, Pengurus NU Disindir soal Keimanan dan Lady Gaga
Ceramah Attaki biasanya bertema ringan dan berkaitan dengan masalah hidup sehari-hari. Ini menjadi salah satu sebab isi ceramahnya banyak diterima di berbagai kalangan.
Akhir-akhir ini, penceramah kondang ini banyak kontroversi hingga beberapa daerah di Jawa Timur menolak kehadirannya sebagai penceramah yang dikemas dengan Konser Langit.
Penolakan ini terjadi di beberapa daerah, seperti Gresik, Jember, Situbondo, Sidoarjo, hingga Pamekasan.
Baca Juga: Ruhut Sitompul Unggah Video Ceramah KH Zainuddin, Ingatkan Indonesia Bukan Palestina Apalagi Yaman
Terkait isu tersebut, rupanya Attaki telah melakukan klarifikasi status dirinya yang disebut merupakan eks HTI. Hal ini, menurutnya, tidak benar dan justru condong kepada fitnah.
Khazanah Islam: Masuk Daftar Nominator Warisan Budaya Tak Benda, Reog Ponorogo Segera Diakui UNESCO