Nama Pondok Pesantren Shiddiqiyyah masih menjadi buah bibir di kalangan masyarakat lantaran terungkapnya aksi bejat Moch Subchi Azal Tsani (MSAT) alias Mas Bechi yang merupakan anak dari Kiai sekaligus pendiri pesantren tersebut.
Mas Bechi diketahui telah melakukan pelacehan seksual kepada lima orang santriwati dan saat ini kasusnya telah diserahkan ke pihak kepolisian untuk ditindak lanjuti.
Bahkan saat ini Kejaksaan tinggi Jatim akan menyelesaikan berkas dan segera melimpahkan kasus ke pengadilan agar bisa segera diadili.
Lantas, apa saja fakta dari Pondok Pesantren Shiddiqiyyah setelah terkuaknya kasus pencabulan yang membawa nama anak dari kiai ini, berikut tiga fakta dibaliknya:
1. Lindungi Pelaku Pencabulan
Saat diketahui melakukan pencabulan terhadap lima orang santriwati, Mas Bechi diketahui masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO).
Polisi yang mengepung area kompleks Ponpes Shiddiqiyyah pun mengaku kesulitan untuk menagkap Mas Bechi. Hingga 16 jam petugas gabungan mencari dan tak kunjung mendapatkannya.
Kepolisian pun menilai pihak pesantren menghalang-halangi proses hukum terhadap yang Mas Bechi.
Bahkan ayahnya, seorang Kiai dan pendiri Pondok Pesantren Shiddiqiyah K.H Muhammad Mukhtar Mukhti ikut membela yang bersangkutan dan menyebut bahwa tuduhan kasus pelecehan seksual tersebut adalah fitnah.
2. Lumbung Suara Capres
Sebelum menjabat sebagai Presiden RI, kala itu Joko Widodo (Jokowi) pernah mengunjungi Pesantren Shiddiqiyyah pada 27 Juni 2014 lalu.
Kunjungan Jokowi ke pesantren kala itu hendak mencalonkan diri menjadi Presiden bersama Jusuf Kalla pada Pilpres 2014.
Setibanya di sana, ia langsung disambut secara langsung oleh Kiai Mukhtar Muthi, ayah dari Mas Bechi.
KEDATANGAN JOKOWI DI PONPES SHIDDIQIYYAH
— KARTADIMEJA (@satriadjenar) July 9, 2022
Jokowi sangat senang bisa diterima Kyai Muchtar di Pondok Pesantren Shiddiqiyyah, Jombang, Jawa Timur. ??????????????? pic.twitter.com/ub8Yen5kX0
Jokowi diketahui meminta restu dan dukungan kepada Kiai Mukhtar Muthi dengan mengunjungi Pesantren Shiddiqiyyah.
Tak lupa, Kiai Mukhtar Muthi memberi pesan kepada Jokowi apabila terpilih harus memimpin Indonesia dengan jujur dan amanah.
Namun ulama sepuh itu menapik bahwa ia memberi isyarat kepada santri-santrinya untuk memilih Jokowi.
3. Prosdusen Rokok yang Diendorse Pejabat
Sebuah video beredar di media sosial memperlihatkan Ali Mochtar Ngabalin tengah mempromosikan sebungkus rokok yang menjadi viral.
Pasalnya rokok yang tengah ia pegang tersebut diakuinya adalah racikan anak negeri dari Pesantren Shiddiqiyyah.
Dalam video yang di posting oleh Ustaz Muhammad Assaewed di akun Twitter miliknya itu, Ngabalin merekomendasikan rokok tersebut dan mengatakan rokok itu sehat dan membuat tentram untuk Indonesia.
“Rokok sehat, tentram, untuk Indonesia raya. Ente baca dong disini. Ini racikan anak negeri dari pondok pesantren Shiddiqiyyah Jombang”, kata Ali Mochtar Ngabalin dalam video.
Tidak hanya itu, ia turut memuji rasa dari rokok buatan PonPes Shiddiqiyyah.
“Ternyata, enak. Sekali-kali kita datang ke pondok ya. Enak banget rokoknya. Jangan kemana-mana, Pondok Pesantren Shiddiqiyyah Jombang, racikan anak negeri top markotop”, kata Ngabalin.
“Sehat tentram untuk Indonesia raya. Assalamualaikum”, tutupnya.
Bang @AliNgabalinNew lagi promosi rokok. ???? Top Markotop! pic.twitter.com/KHG9wt5XK8
— Muhammad Assaewad (@Muhammad_Saewad) July 9, 2022
Khazanah Islam: Masuk Daftar Nominator Warisan Budaya Tak Benda, Reog Ponorogo Segera Diakui UNESCO