Dalam salah satu tausiahnya, Ustadz Abdul Somad (UAS) mengingatkan agar jangan membuat kesaksian palsu. Hal tersebut dikarenakan kesaksian palsu merupakan salah satu dosa besar yang tidak terampuni.
"Ada yang bersaksi, padahal dia sudah dibayar, dikompromikan, mau nanti dibayar kesaksian palsu hanya untuk semeter tanah, emas dan perak, satu dua pintu ruko, kau bersaksi palsu. Maka sudah jatuh dalam dosa besar," ujar UAS, mengutip video yang diunggah di kanal YouTube Ustadz Abdul Somad Official, Kamis (16/2/2023).
Baca Juga: Nasihat Ustadz Abdul Somad: Durhaka kepada Orang Tua adalah Dosa yang Tak Terampuni
Bahkan untuk bersaksi kepada jasad selama ia masih hidup, harus berhati-hati dan tidak boleh asal. Karena jika salah bersaksi, maka dosa yang kita terima besar dan tidak terampuni.
"Apakah jenazah ini baik? Padahal (semasa hidup) dia korupsi, dia makan haram. Saya tidak pernah memberikan kesaksian palsu. Ada seorang ulama meninggal dunia kemudian saya mengatakan 'aku bersaksi selama berteman dengan dia, tidak pernah menyakitkan hati, orang ini baik'" kata UAS.
"Boleh kita memuji orang meninggal? Boleh," tambah UAS.
Baca Juga: Nasihat Ustadz Abdul Somad: Hanya Allah Tempat Bergantung Umat Manusia
Oleh sebab itu, hati-hati dalam bersaksi karena apa yang kita ucapkan atau sampaikan, akan menjadi pertanggungjawaban di akhirat. Bahkan dalam memilih pemimpin, itu adalah bentuk dari kesaksian kita.
"Ketika engkau mengambil paku dan menyobloskan ke kertas (pemilu), itu adalah kesaksian. Kita memberikan kesaksian kepada Allah, bukan sekadar nyoblos," tandas UAS.