Google Doodle hari Rabu (15/12/2023) merayakan Hari Nasional salah satu negara pecahan Yugoslavia, yakni Serbia.
Melansir Google Doodle, Hari Nasional Serbia patut diamati karena alasan sejarah dan budaya. Pemberontakan Serbia pertama dimulai pada hari ini pada tahun 1804. Pada akhirnya, pemberontakan ini menyebabkan kebebasan dari pemerintahan Raja Ottoman setelah lebih dari 5 abad.
Baca Juga: Google Doodle Hari Ini: Mengenang PK Rosy, Aktris Inspiratif dari India
Perlu diketahui juga kalau tanggal 15 Februari 1835, Serbia mengesahkan Konstitusi Sretenje dan membentuk parlemen nasional pertamanya. Kedua peristiwa ini membentuk fondasi parlementer Serbia yang demokratis yang dikenal saat ini.
Konstitusi pertama mendapatkan namanya dari Sretenje, sebuah tradisi rakyat di mana mitos dewi beruang Mečka Božana bangun dari tidur musim dinginnya dan meninggalkan gua, menyambut kehangatan musim semi.
Baca Juga: Google Doodle Hari Ini: Mengenang Kamn Ismail, Animator Legendaris Negeri Jiran
Jika sang beruang melihat bayangannya, dia akan mundur kembali ke guanya dan mengharapkan lebih banyak minggu musim dingin. Namun, jika bayangan ini tidak bisa dilihat, Mečka Božana akan menyambut cuaca yang lebih hangat dan mencari makanan.
Selayaknya hari nasional di negara lain, Serbia menjadikan Hari Nasional Serbia sebagai hari libur nasional. Libur nasional ini dilaksanakan selama 2 hari, di mana masyarakat bisa beristirahat dari pekerjaan sehari-hari mereka.
Pada Hari Nasional Serbia, masyarakat Serbia percaya kalau cuaca mendung ketika hari sedang berlangsung, maka sisa musim dingin akan indah. Sebaliknya, jika langit cerah, sisa hari hingga musim semi akan terasa dingin dan pahit.
Baca Juga: Google Doodle Hari Ini: Mama Cax, Model Kulit Hitam Penyandang Disabilitas Yang Inspiratif
Ini bukan kali pertama Google Doodle merayakan Hari Nasional Serbia. Sebelumnya, mereka pernah membuat ilustrasi atau doodle di tanggal yang sama selama 9 tahun beruntun dari 2012 sampai 2020.
Khazanah Islam: Masuk Daftar Nominator Warisan Budaya Tak Benda, Reog Ponorogo Segera Diakui UNESCO
