Eks Jubir Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Dedek Prayudi mengomentari jawaban Anies Baswedan saat ditanya soal pembubaran HTI dan FPI di podcast Merry Riana.
Baca Juga: Golkar Pegang Peran Sentral dalam Pembentukan Koalisi Pemilu 2024
Ketika ditanya soal kebangkitan FPI dan HTI, Anies mengaku tidak mau berbicara terlalu dalam tentang masa depan. Ia hanya meminta publik untuk melihat rekam jejaknya di masa lalu, yang mana tidak pernah ada konflik antar kelompok di DKI Jakarta.
"Sederhana, bicara tentang masa depan, bicara masa lalu. Jadi, kalau kita berikan asumsi--asumsi diulang-ulang akan jadi kebenaran--saya ini udah kerja lima tahun, Anda lihat sendiri deh, terjadi atau tidak?" ucap Anies dikutip dari YouTube Merry Riana, Senin (13/2/2023).
"Jadi, saya selalu bilang, kalau Anda ditanya yang sifatnya tentang masa depan, jawablah dengan record yang dikerjakan masa lalu. Soalnya, masa depan itu kita bisa ngarang kok, kalau masa lalu nggak karena udah kejadian," sambungnya.
Terkait hal itu, Dedek Prayudi alias Uki menyebut Anies bertele-tele. Ia tak menjawab secara singkat dan mewakili pertanyaan.
Baca Juga: Soal Utang Rp50 Miliar, Pengamat: Anies Harus Siap Dikuliti
“Jawaban dari potongan video itu 2 menit lebih, 2 menit lebih adalah waktu yang sangat lama untuk menjawab pertanyaan merry, lagi-lagi bukan anies namanya kalau nggak muter-muter,” ujar Uki, dikutip dari Cokro TV, Rabu (15/2/2023).
“Sampai akhirnya orang nggak ngeh kalau esensi pertanyaannya nggak terjawab,” lanjutnya.
Dedek menilai kemampuan tata kata Anies membuat para pendukungnya tak sadar bahwa pertanyaan dari Merry Riana tak benar-benar terjawab.
“Dan dengan kemampuan tata kata yang tinggi, bukan cuma orang nggak ngeh kalau pertanyaannya nggak terjawab, tapi mereka tersihir, wah keren banget ya jawabannya,” kata Uki.
Baca Juga: Berlimpah Inspirasi, Ganjar-Erick Dinilai Cocok Gantikan Jokowi-Maruf
Masih berkaitan dengan hal itu, Uki menyinggung soal platform Jakpreneur yang digaungkan Anies pada masa kepemimpinannya di DKI Jakarta.
“Tapi itulah Anies Baswedan. Waktu ngomong soal Jakpreneur beliau juga bilang ‘Alhamdulillah target bukan cuma tercapai tapi terlampaui’, padahal di tengah jalan targetnya diotak-atik,” ungkap Uki.
Program yang dalam dokumen teknokratik bernama Pengembangan Kewirausahaan Terpadu (PKT) atau Jakpreneur.
Program tersebut, awalnya memiliki target yang dihitung berdasarkan jumlah wirausahawan yang melewati 7 langkah pasti sukses (7R: Pendaftaran, Pelatihan, Pendampingan, Perizinan, Pemasaran, Pelaporan Keuangan, Permodalan) yaitu sebanyak 361.518 orang.
Baca Juga: Partai Ummat Usung Politik Identitas, Pegiat Medsos: Bahaya Ini Bos!
“Ternyata, Anies mengubah definisi target dari jumlah wirausahawan cetakan Jakpreneur menjadi jumlah pendaftar Jakpreneur,” tandasnya.
Khazanah Islam: Pujian untuk Ambisi Berkelanjutan, Warta Ekonomi Gelar Indonesia Most Visionary Companies Awards 2024