Menu


Cak Nun: Salat Sering Bolong Tidak Menandakan Kadar Keimanan Seseorang Lemah

Cak Nun: Salat Sering Bolong Tidak Menandakan Kadar Keimanan Seseorang Lemah

Kredit Foto: Dok Republika.co.id

Konten Jatim, Surabaya -

Budayawan Emha Ainun Nadjib alias Cak Nun menjawab salah satu pertanyaan dari jemaah Maiyah mengenai keterkaitan antara kadar keimanan seseorang dengan keseharian dalam beribadah.

Baca Juga: Soal Rumor Sandiaga Hijrah ke PPP, Wartawan Senior: Gerindra Tahu Langkah-langkahnya Apa Saja

Terkait hal itu, Cak Nun mengatakan, seseorang yang malas beribadah dalam hal ini melaksanakan kewajiban salat, belum tentu kadar keimanannya lemah.

Kendati ada hubungannya, namun mekanisme beribadah tak selalu dijadikan sebagai patokan untuk melaksanakan iman.

Baca Juga: PPP Pinang Sandiaga Uno untuk Jadi Capres, Rocky Gerung: Kan Butuh Uangnya

“Bukan kadar keimanan, memang dikaitkan dengan itu, tapi memang kadang begitu, kamu umur berapa? baru 19 tahun, pokoknya yang penting punya pikiran itu, insyaallah kamu besok mau bangun, tambah rajin-tambah rajin,” ujar Cak Nun, dikutip dari sebuah kanal, Selasa (14/2/2023).

Cak Nun lantas memberi contoh zaman Rasulullah, yang baru melaksanakan salat pada usia 53 tahun. Hal itu karena dulu belum ada mekanisme ibadah seperti sekarang.

Baca Juga: Bukti Anies Baswedan Seorang Aktivis Kampus, Pernah Diberi Sanksi Gegara Lakukan Hal Ini

“Kanjeng Nabi saja umur 19 belum salat kok, baru 53, karena sebelumnya tidak ada perintahnya,” kata Cak Nun.

Kendati begitu, Cak Nun berujar, tak seharusnya hal itu dijadikan sebagai alasan untuk tak melakukan ibadah.

“Tapi ya jangan jadikan itu alasan, kalau kamu teruskan, Nabi Adam gak pernah Jumatan, karena dulu belum ada ajaran salat seperti sekarang,” kata Cak Nun.

Apalagi, dari waktu ke waktu, zaman dan peradaban terus berubah. Sehingga, tahap pengasuhan Allah SWT kepada manusia dari zaman ke zaman juga ikut berbeda.

Baca Juga: Fahri Hamzah: Perjanjian Utang Anies-Sandi Bisa Disebut sebagai Pemufakatan Jahat

“Jangan dibandingkan, karena zamannya berbeda dan tahap kepengasuhan Allah kepada manusia juga berbeda-beda,” terangnya.

“Jadi, kamu pokoknya punya pikiran (niat Salat), Insyaalah tambah rajin salatnya,” pungkas Cak Nun.