Menu


Pak Jokowi Beri Peringatan ke Masyarakat yang Suka Makan Roti dan Mie: Hati-hati, Ada Perang di Ukraina!

Pak Jokowi Beri Peringatan ke Masyarakat yang Suka Makan Roti dan Mie: Hati-hati, Ada Perang di Ukraina!

Kredit Foto: Unsplash/Ke Vin

Konten Jatim, Jakarta -

Pak Jokowi Wanti-wanti Masyarakat yang Suka Makan Roti dan Mie: Hati-hati, Ada Perang di Ukraina!

Presiden Joko Widodo alias Jokowi mengingatkan seluruh pihak untuk selalu mewaspadai kondisi rantai pasok pangan dan energi saat ini, terutama untuk komoditas gandum.

Pasalnya, Indonesia merupakan importir gandum. Di sisi lain, gandum yang diimpor Indonesia banyak didatangkan dari dua negara yang dilanda konflik, yakni Rusia dan Ukraina.

“Ini hati-hati, yang suka makan roti, yang suka makan mie, bisa harganya naik. Karena apa? Ada perang di Ukraina,” kata Jokowi dikutip dari Antara, Jumat (8/7/2022). 

Menurut Jokowi, perang di Ukraina bisa memengaruhi harga gandum. Pasalnya, 30-40 persen pasokan gandum ke Indonesia berasal dari Ukraina, Rusia, dan negara-negara lain di sekitarnya, Misalnya Belarusia.

Baca Juga: Bukan Perdamaian, Tujuan Jokowi ke Ukraina Diyakini untuk Cegah Harga Mie Instan Gak Naik, Soalnya Faktanya Begini

Jokowi berujar beberapa negara sudah mengalami kekurangan pangan dan kelaparan karena terhambatnya pasokan pangan akibat perang Ukraina dan Rusia.

“Bayangkan, ada berapa ratus juta orang ketergantungan pada gandum Ukraina dan Rusia. Sekarang sudah mulai karena barang itu tidak bisa keluar dari Ukraina, tidak bisa keluar dari Rusia,” ucap mantan Gubernur DKI Jakarta itu.

Meski mewanti-wanti masyarakat akan kenaikan gandum, Jokowi juga mengajak masyarakat untuk tetap bersyukur di tengah mulai naiknya sejumlah biaya kebutuhan masyarakat. Pasalnya harga beras tidak ikut naik.

Baca Juga: Meski Harga-harga Naik, Jokowi Ajak Masyarakat untuk Tetap Bersyukur, Terutama untuk Hal yang Satu Ini

Di tengah gejolak rantai pasok pangan dunia, kata Jokowi, Indonesia masih punya sumber produksi beras yang melimpah karena komoditas itu tidak terpengaruh Perang Rusia Ukraina.

“Bayangkan. Kita ini harus betul-betul bersyukur bahwa negara kita diberikan pangan yang harganya, beras utamanya, tidak naik. Harus kita syukuri betul," ucap Jokowi.

Menurut Jokowi, tidak naiknya harga beras disebabkan sampai saat ini petani masih memproduksinya.

Ia menyebut di pasar dalam negeri stok beras selalu melimpah sehingga tidak memerlukan impor.

"Semoga tidak naik karena stoknya selalu ada dan sudah tiga tahun kita tidak impor beras lagi,” ujar Jokowi.

"Biasanya kita impor 1,5 juta ton, 2 juta ton. Ini sudah tidak impor lagi," lanjut Kepala Negara.

Khazanah Islam: Awas! Ini Sederet Posisi Seks yang Dilarang dalam Islam, tapi Nomor 2 Sering Dilakukan