Bukan hal yang tidak mungkin Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) pindah haluan ke Partai Golkar untuk membentuk koalisi baru. Dua partai itu cukup untuk memenuhi syarat presidential threshold (PT) 20 persen.
Pengamat politik dari Universitas Esa Unggul Jamiluddin Ritonga, mengatakan, ada peluang PKB ke arah koalisi dengan Partai Golkar.
Baca Juga: Ketidakjelasan Koalisi PKB-Gerindra, Pengamat: Elektabilitas Cak Imin Tidak Menjanjikan
Namun hal tersebut terbuka jika Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar (Cak Imin) mendapat porsi cawapres. Sementara Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto jadi capresnya.
“Peluang itu bisa juga disambut Golkar bila PPP dan PAN tetap menginginkan calonnya menjadi capres. Golkar bisa saja kehilangan kesabaran dengan meninggalkan PPP dan PAN,” kata Jamiluddin, mengutip fajar.co.id, Senin (13/2/2023).
Kalau hal itu terjadi, kata Jamiluddin, maka Gerindra akan menghadapi ganjalan politik. Terlebih, jika PPP dan PAN kemudian tetap bersama Golkar, tentu jalan Gerindra akan lebih sulit.
“Karena belum tentu PDIP mau mengusung Prabowo jadi capres,” pungkasnya.
Khazanah Islam: Pujian untuk Ambisi Berkelanjutan, Warta Ekonomi Gelar Indonesia Most Visionary Companies Awards 2024