Menu


Apa Itu Firqah dalam Islam? Bahasa Halus ‘Sekte’, Ini Pengertian dan 12 Jenisnya

Apa Itu Firqah dalam Islam? Bahasa Halus ‘Sekte’, Ini Pengertian dan 12 Jenisnya

Kredit Foto: Pexels/Pixabay

Konten Jatim, Jakarta -

Apa itu firqah? Pemahaman ajaran Islam dibagi menjadi dua menurut para ulama, yakni secara akidah dan syariat. Perbedaan paham yang terkait dengan ajaran akidah ialah aliran yang disebut firqah. 

Secara bahasa, firqah berarti kelompok manusia yang kemungkinan punya pemahaman berbeda dengan muslim lainnya. Biasanya, kata ini dipakai untuk menyederhanakan kelompok, aliran, bahkan sekte.

Dari penyusunan kata dan unsurnya, kata firqah terdiri atas tiga huruf, yakni fa’, ra’, dan waf. Arti dasar ketiganya ialah sebagai pemisahan atau perbedaan antara dua hal.

Baca Juga: Apa Itu Wahabi? Ajaran ‘Kembali ke Awal’ yang Ditolak di Indonesia

Cendekiawan yang punya pengetahuan tinggi menjadi rujukan kelompok manusia dalam firqah ini. Menurut pendapat lain, firqah adalah kelompok yang memisahkan diri dalam urusan agama setelah adanya ijma’.

“Quranic Society: Menelusuri Konsep Masyarakat Ideal dalam Al-Qur’an” oleh Arum Titisari menyebut, pemisahan ini justru menimbulkan fitnah atau permusuhan.

Jenis firqah

Firqah bisa dipelajari bahkan sejak di bangku sekolah demi pengetahuan. Dalam buku “Modul Agama Islam Kelas XI Semester 3”, berikut macam-macam firqah dalam Islam:

Baca Juga: Wahabi: Ajaran Kembali ke Zaman Rasulullah, Kenapa Ditolak di Indonesia?

  • Ahlus Sunnah wal Jamaah: Kaum yang mengamalkan ajaran agama Islam sesuai ajaran Rasulullah SAW dan para sahabat. Inilah firqah yang paling banyak dianut mayoritas muslim dunia, termasuk Indonesia.

  • Syiah: Kamu ini beri’tiqod bahwa Ali bin Abi Thalib ialah orang yang berhak menjadi khalifah pengganti Rasulullah. Abu Bakar, Umar, Usman dianggap khalifah tak sah karena mengambil hak Ali.
  • Khawarij: Golongan inilah yang keluar dari barisan Ali bin Abi Thalib karena menolak perdamaian pasca Perang Shiffin. Semboyan mereka ialah “la hukma illa lillahi” (tidak ada hukum kecuali dari Allah SWT). Para pemimpinnya adalah Urwa bin Khudair, Najdah bin Uwaimir, Mustaurid bin Saad, dan lainnya.
  • Murji’ah: Kaum ini menangguhkan orang yang bersalah hingga di hadapan Tuhan, pemimpinnya Hasan bin Bilal al Muzn. Disebut Murjiah karena beropini pelaku dosa besar tidaklah kafir dan tak mempengaruhi iman seseorang.

Baca Juga: Apa Itu Mujassimah? Aliran yang Yakini Allah Punya Wujud Seperti Makhluk-Nya

  • Mu’tazilah: Kaum yang menyisihkan diri karena merupakan kaum rasionalis yang hanya menggunakan akal.
  • Qodariyah: Paham yang mempercayai tindakan manusia dilakukan sendiri dan Tuhan tak ikut campur akan itu.
  • Jabariyah: Ialah paham yang berpendapat tak ada ikhtiar bagi manusia atau fatalisme. Nama ini diambil dari kata jabara yang artinya memaksa.
  • Najariyah: Pendirinya ialah Abu Abdullah Husein bin Muhammad an-Najar. Golongan ini dinamakan demikian karena nama pendirinya.
  • Musyabbihah: Kaum yang menyerupakan Tuhan dengan manusia
  • Wahabi: Paham yang berasal dari Muhammad bin Abdul Wahab.
  • Bahaiyah: Didirikan oleh Mirza Ali Muhammad, seorang syiah di Iran. Ia menyebut dirinya sebagai pintu (al-Bab) yang menghubungkan imam yang lenyap yang akan keluar di akhir zaman.

Baca Juga: Kredo Mujassimah yang Yakin Allah Punya Jasad, Bagaimana Bisa Muncul di Bidang Tauhid?

  • Ahmadiyah: Paham yang didirikan Mirza Ghualam Ahmad yang mengaku menerima wahyu dari Tuhan dan mengaku diangkat menjadi Nabi.