Menu


Google Doodle Hari Ini: Mengenang PK Rosy, Aktris Inspiratif dari India

Google Doodle Hari Ini: Mengenang PK Rosy, Aktris Inspiratif dari India

Kredit Foto: Google Doodle

Konten Jatim, Depok -

Google doodle hari ini, Jumat (10/2/2023) menceritakan kisah PK Rosy, salah satu aktris legendaris dari India. Dirinya merupakan pemeran wanita utama dari tempat kelahirannya, Malayalam, yang terletak di dalam Distrik Kerala, India.

Menyadur Google Doodle dan beberapa sumber lain, PK Rosy lahir dari pasangan Paulose dan Kunji dengan nama asli Rajamma pada tahun 1903 di Trivandrum dari keluarga Pulaya. Kerabatnya yang masih hidup mengkonfirmasi bahwa ayahnya meninggal ketika dia masih sangat muda.

Baca Juga: Pelajaran Hidup dari Pemilik Ayam Goreng Nelongso: Targetkan Mahasiswa, Penuh Perjuangan

Sang ayah meninggalkan keluarganya dalam kemiskinan. Masa muda PK Rosy dihabiskan sebagai pemotong rumput. Meskipun begitu, dirinya  juga sangat tertarik pada seni dan mendapat dukungan dari pamannya, yang mencarikannya seorang guru musik dan akting. 

PK Rosy juga secara teratur pergi ke sekolah seni pertunjukan setempat untuk mempelajari Kakkirasi Nattakam, suatu bentuk teater rakyat Tamil dalam campuran Bahasa Tamil dan Malayalam mengenai kisah Siva dan Parvati yang tiba di Bumi sebagai pengembara.

Baca Juga: Mengenal Ayam Goreng Nelongso yang Unik Gegara Namanya, Sebegini Enak!

Pada masa itu, akting biasanya bukan pekerjaan wanita dan wanita yang menganggap akting sebagai profesi serius diberi label tidak bermoral. Meskipun begitu, kecintaan PK Rosy terhadap akting membuatnya tidak peduli terhadap sebutan masyarakat terhadapnya.

Pada akhirnya, PK Rosy mendobrak penghalang dengan perannya dalam film Malayalam Vigathakumaran. Dirinya memainkan karakter Sarojini, seorang wanita Nair dalam film tersebut. 

Ketika Vigathukumaran dirilis, anggota komunitas Nair sangat marah melihat seorang wanita Dalit memerankan seorang Nair. Banyak tokoh industri film saat itu menolak datang dan meresmikan pembukaan Vigathakumaran jika PK Rosy akan secara fisik di sana. 

Baca Juga: Daya Tarik Edukasi di Kampung Coklat, Variasi Wahananya tak Melulu Soal Coklat

Sutradara film, JC Daniel, sendiri tidak mengundangnya ke pembukaan di teater Capitol di Thiruvananthapuram, karena takut akan reaksi balasan. Tapi PK Rosy tidak peduli dan memutuskan untuk tetap hadir.

Meskipun tidak pernah menerima pengakuan atas karyanya selama hidupnya, kisah PK Rosy relevan dengan perbincangan tentang representasi di media. Di era modern ini, kisahnya menjadi motivasi dan inspirasi bagi banyak orang yang ingin mengejar mimpinya.

Baca Juga: Mengenal Kampung Coklat, Wisata Edukasi Menarik yang Berawal dari Ternak Ayam Gagal

Khazanah Islam: Masuk Daftar Nominator Warisan Budaya Tak Benda, Reog Ponorogo Segera Diakui UNESCO