Menu


Apa Itu Wahabi? Ajaran ‘Kembali ke Awal’ yang Ditolak di Indonesia

Apa Itu Wahabi? Ajaran ‘Kembali ke Awal’ yang Ditolak di Indonesia

Kredit Foto: Alif

Konten Jatim, Jakarta -

Apa itu wahabi? Inilah aliran dalam Islam yang merujuk pada pengikut Muhammad bin Abdul Wahab. Pemikirannya dapat disebut telah kontroversial sejak dulu. Salah satunya ialah tentang kebangkitan agama lewat pemulihan Islam ke bentuk ‘aslinya’.

Apa yang dimaksud ‘aslinya’ dalam hal ini? Ialah bahwa setiap orang harus hidup persis seperti kaum yang awal di Madinah semasa Rasulullah SAW. dan siapa pun yang menghalangi ‘pemulihan’ ini mesti dibinasakan.

Adapun paham ini ditolak di Indonesia, termasuk oleh Nahdlatul Ulama (NU) yang merupakan organisasi sunni terbesar Indonesia. Pasalnya, wahabi memang merupakan pemikiran Islam yang berpegang teguh pada purifikasi ke bentuk sesuai Al-Qur’an-Hadits dan melarang inovasi.

Baca Juga: Apa Itu Mujassimah? Aliran yang Yakini Allah Punya Wujud Seperti Makhluk-Nya

Mengutip berbagai sumber, Wahab pada awalnya menarik beberapa pengikut di antara sesama orang Baduinya dan mempimpin kelompok ilir-mudik pedesaan, menghancurkan tempat-tempat suci yang dianggap bukan objek pemujaan yang pantas.

Ia juga mendakwahkan, penghormatan terhadap apa pun atau siapa pun kecuali Allah adalah penyembahan berhala. Abdul Wahab dan tentaranya tak segan membantai orang yang mengabaikan peringatan untuk masuk Islam karena baginya Allah telah mengizinkan karena mereka termasuk kafir.

Baca Juga: Kredo Mujassimah yang Yakin Allah Punya Jasad, Bagaimana Bisa Muncul di Bidang Tauhid?

Karena aksi tersebut, Ibnu Abdul Wahab banyak menuai kritik dan bertentangan dengan paham ahlussunnah wal jamaah. Pasalnya, paham wahabi ini bertentangan dengan mayoritas ulama dan pengikutnya banyak membuat keresahan.

Ciri-ciri

Banyak orang yang belum mengerti ciri-ciri aliran wahabi dalam perkembangannya. Berikut beberapa poin ciri-ciri wahabi menurut Alif dan Kurio:

  • Meninggalkan qunut. Tak semua yang meninggalkan qunut adalah wahabi, tetapi umat yang menyerupakan Allah SWT dengan makhluk-Nya adalah wahabi.
  • Meninggalkan salat sunnah qabliyah, dan mereka yang mengkafirkan al-Asy’ariyyah dan al-Maturidiyyah dan menghalalkan darah adalah wahabi.

Baca Juga: Apa Itu Qadar? ‘Realisasi’ Takdir yang dalam Islam Tak Bisa Diubah Lagi

  • Mengkafirkan umat yang bertawassul dengan Rasulullah SAW dan menghalalkan harta mereka.
  • Mengkafirkan umat yang mengikuti mazhab muktabar. Mereka yang mengkafirkan umat yang ikut mazhab muktabar seperti madzhab Imam Abu Hanifah, Imam Malik, Imam Syafi’i, dan Imam Hanbali dan menganggap taqlid imam-imam mazhab itu syirik.
  • Mengharamkan bacaan Al-Qur’an kepada orang yang telah tiada.
  • Mengharamkan maulid nabi dan mengkafirkan pelakunya.

Baca Juga: Persamaan dan Perbedaan Qada dan Qadar, ‘Takdir’ yang Jangan Sampai Tertukar

  • Mengharamkan ziarah, bahkan ke makam Rasulullah.
  • Kerap meninggalkan tahlil kepada mayyit, meski tak semuanya termasuk wahabi. Namun, wahabi mensifati Allah dengan duduk bersemayam, menetap, bergerak, dan berpindah.