Meski begitu, tak semua WNI dievakuasi, menurut Dubes Lalu. Ada yang memilih tetap tinggal. Inilah alasan 300 selimut dan bantuan logistik bakal diberikan kepada mereka.
"300 selimut ini nanti akan dibagikan langsung ke WNI yang membutuhkan karena tidak semua WNI dievakuasi, ada WNI yang memilih tetap tinggal, tetapi kami akan memberikan bantuan logistik termasuk selimut untuk mereka," ucapnya, seperti dilansir dari Antara, Selasa.
Baca Juga: Mengapa Gempa M 7,8 di Turki Telan Banyak Korban Jiwa? Begini Kata Pakar
Dalam pengevakuasian, Lalu menyebut ada kemungkinan kendala karena tiga jalan ke kota Dyarbakir tak bisa digunakan, sehingga tim KBRI perlu alternatif lain dan memakan waktu lebih lama.
Di samping itu, bantuan kemanusiaan dari Indonesia untuk korban gempa Turki ialah makanan instan dan kompor gas portable plus tabung gasnya.
Gempa bumi magnitudo 7,8 yang mengguncang wilayah Turki dan Suriah memang menyita banyak perhatian dunia karena dampak dahsyat yang diberikan hingga total belasan ribu orang tewas.
Baca Juga: KBRI Sebut ada 500 WNI di Turki, Satu Warga Sulsel Tewas Akibat Gempa
KBRI Ankara mencatat, ada 10 WNI yang mengalami luka-luka atas kejadian tersebut. Empat di antaranya telah dirawat di rumah sakit setempat, tetapi sisanya, termasuk tiga orang dengan patah tulang, dievakuasi ke rumah sakit di Ankara.
Khazanah Islam: Masuk Daftar Nominator Warisan Budaya Tak Benda, Reog Ponorogo Segera Diakui UNESCO