Menu


Eks Pekerja ACT Ini Sudah Cium Gelagat Tak Beres dari Dalam Tubuh Lembaga: 'Saya Enggak Kuat dan Putuskan Keluar'

Eks Pekerja ACT Ini Sudah Cium Gelagat Tak Beres dari Dalam Tubuh Lembaga: 'Saya Enggak Kuat dan Putuskan Keluar'

Kredit Foto: Istimewa

Konten Jatim, Jakarta -

Abdul (26) bukan nama sebenarnya masih dikirim ke beberapa lokasi bencana alam dan tragedi kemanusian untuk membantu masyarakat mendapatkan bantuan.

Abdul mengaku telah bekerja di ACT untuk mengabdikan diri dalam misi kemanusia sejak Oktober 2018.

Menurutnya bekerja di ACT tidak hanya sekedar memenuhi kebutuhan ekonomi semata namun ia mendapatkan manfaat yang lebih besar dari hal itu.

Abdul pun tidak menampik beban bekerja di ACT rupanya  lebih berat dibandingkan karyawan di sebuah perusahaan bonafit.

BACA JUGA: Hati-hati Kalau Mau Sedekah, Lembaga Donasi yang Gak Beres Bisa Dilihat dari Tanda-tanda Ini

Meskipun berat, ia tetap memilih bekerja di ACT karena adanya panggilan hati dalam misi kemanusiaan.

Seiring berjalannya waktu, Abdul merasa ada gejolak yang terjadi di dalam dirinya. Ia mencium ada hal menyimpang yakni pergeseran dari niat awal di dalam tubuh lembaga ACT.

Hal itu diperkuat dengan merebaknya isu penyalahgunaan dana kemanusian yang diduga dilakukan oleh petinggi Ahyudin yang kala itu masih menjabat.

Adanya isu tersebut, Abdul memutuskan mengundurkan diri dari ACT yang bertepatan dengan kabar Ahyudin yang dilengserkan dari jabatannya sebagai presiden pada Januari 2022 lalu.

"Ketika masalah mulai memuncak, ada dua tipe karyawan. Satu ke luar dari lembaga karena merasa sulit memperbaiki, satu lagi bertahan dan mencoba merubah keadaan dari dalam. Dan tipe karyawan kedua itu sukses, dengan cara menggulingkan oknum dari posisinya dan membenahi masalah-masalah itu," tuturnya.

Namun Abdul mengaku, ia merupakan tipe karyawan pertama yang memilij untuk keluar sebab sudah sulit untuk memperbaikinya.

BACA JUGA: Tengok Kedekatan Anies Baswedan Dengan Ahyudin, Bukan Hanya di ACT Tapi Juga di GMC, ini Buktinya

"Saya resign karena ya saya tipe karyawan satu, yang ketika merasa masalahnya terlalu berat, saya enggak kuat ngejalaninnya dan saya ke luar," sambungnya.

Jelas saja, perAsaan sedih Abdul kembali memuncak setelah banyaknya pemberitaan terkait penyelewengan dana ACT belakangan.

Walaupun saat ini dirinya sudah bukan lagi bagian dari ACT, namun ia merasa terkhianati karena telah benar-benar bekerja demi kemanusiaan.

"Sedih campur marah pastinya. Karena ulah segelintir oknum, jadi merusak nilai-nilai ketulusan ribuan orang lain yang beneran kerja dengan gaji yang minim dan beban kerja yang berat," kata Abdul.

Namun besar harapan Abdul dibalik permasalahan yang menimpa ACT ini tidak mempengaruhi masyarakat kepada para pekerja lembaga ACT yang secara tulus berkerja  untuk mengabdi kepada masyarakat.

"Karena nila setitik rusak susu sebelanga, karena oknum setitik yang kena se-lembaga. ACT ini lembaga baik, diisi oleh mayoritas orang baik. Semoga kesalahan setitik oknum ini menjadi pelajaran agar lembaga ini semakin rapi dan lebih amanah ke depannya," harapnya.

Digulingkannya Ahyudin dari jabatannya sebagai Presiden ACT inilah yang menjadi secercah harapan Abdul. Ia yakin ACT dapat kembali tumbuh lebih baik dari sebelumnya.

Khazanah Islam: Pujian untuk Ambisi Berkelanjutan, Warta Ekonomi Gelar Indonesia Most Visionary Companies Awards 2024

Artikel ini merupakan kerja sama sindikasi konten antara Konten Jatim dengan Suara.com.