Umat Islam mungkin sering mendengar istilah "waswasah" atau adanya perasaan was-was yang berlebihan.
Perasaan itu adalah bisikan setan kepada manusia untuk mengganggu mereka beribadah atau agar manusia memikirkan pikiran yang dilarang oleh agama.
Bentuk godaanya pun beragam, mulai dari bisikan untuk mengulangi wudu karena merasa wudunya belum sempurna, hingga muncul keraguan dalam ibadah yang dilakukannya.
Baca Juga: Kenapa Seseorang Bisa Mengalami Insomnia? Begini Penjelasan dr. Zaidul Akbar
Ini juga menjadi sorotan dari pendakwah dan praktisi pengobatan sunnah, dr. Zaidul Akbar.
Menurutnya, ada surat dalam Alquran yang bisa dibaca agar manusia bisa terhindar dari perasaan was-was.
Surat tersebut adalah surah An-Nas.
Diterangkan dr. Zaidul, dalam surat tersebut, manusia secara khusus meminta perlindungan tiga kali pada Allah SWT agar terhindar dari was-was.
"Jadi penyakit hati itu, was-was itu, kita minta perlindungan tiga kali," ujarnya dalam kanal YouTube dr. Zaidul Akbar Official, dikutip Konten Jatim pada Rabu (8/2/2023).
Menurutnya, penyakit was-was sangat berbahaya, maka dari itu sebagai tamengnya, bisa dengan membaca surat An-Nas untuk meminta perlindungan kepada Allah.
"(Dalam surat tersebut manusia minta untuk dihindarkan) dari kejahatan pembisik was-was, karena itu bahaya banget gitu kan. Bahaya buat dia," terangnya.
Sebab, tuturnya, jika penyakit was-was terus dipelihara dan dibiarkan saja, maka bakal berdampak pula ke hati manusia.
"Semakin itu dipelihara, semakin itu (was-was) dirawat, pasti akan ada konsekuensi ke tentaranya kita. Hatinya itu, panglimanya, kalau rajanya sakit, panglima sakit, maka otomatis tentara pasti sakit, tidak mungkin nggak ya," tandasnya.
Baca Juga: dr. Zaidul Akbar: Allah SWT Umumkan Perang untuk Pelaku Riba
Berikut adalah terjemahan dari surat An-Nas.
1. Katakanlah: "Aku berlindung kepada Tuhan (yang memelihara dan menguasai) manusia.
2. Raja manusia.
3. Sembahan manusia.
4. Dari kejahatan (bisikan) syaitan yang biasa bersembunyi,
5. yang membisikkan (kejahatan) ke dalam dada manusia,
6. dari (golongan) jin dan manusia.