Menu


Imbas Pattimura Disebut Beragama Islam, Jangan Sampai Ntar Sisingamangaraja Diklaim Namanya Jadi Yasin Mangaraja

Imbas Pattimura Disebut Beragama Islam, Jangan Sampai Ntar Sisingamangaraja Diklaim Namanya Jadi Yasin Mangaraja

Kredit Foto: Istimewa


Diberitakan sebelumnya, Pendakwah Ustadz Adi Hidayat (UAH) membuat heboh publik lantaran pernyataannya yang menyebut Kapitan Pattimura sebagai muslim.

Hal itu seperti terlihat dari cuplikan video yang diunggah oleh akun Twitter @yaniarsim pada Minggu (3/7/2022).

Dalam video itu, Ustadz Adi Hidayat pada awalnya mengungkapkan bahwa nama asli Kapitan Pattimura bukan Thomas Matulessy.

Ia menyebut Ahmad Lussy sebagai nama asli pahlawan yang berasal dari Maluku tersebut.

Menurut Ustadz Adi Hidayat, nama Ahmad Lussy itu bukan sembarang nama yang ia sampaikan begitu saja, sebab nama asli Kapitan Pattimura itu didapatnya dari pakar sejarah.

"Dulu pernah lihat uang 1000, di uang 1000 itu ada satu gambar namanya siapa Kapitan Pattimura siapa nama aslinya Thomas Matulessy," ucap Ustadz Adi Hidayat.

"Lihat baik-baik banyak orang yang menyebut Thomas Matulessy, kami berusaha mencari, tanya pakar sejarah dikumpulkan Allahu Akbar ternyata nama asli Kapitan Pattimura itu bukan Thomas Matulessy tapi Ahmad Lussy," sambungnya.



Ustadz Adi Hidayat kemudian menduga bahwa ada yang sengaja mempermainkan sejarah bangsa Indonesia dengan kepentingan tertentu.

Dia menyebut penyimpangan sejarah dilakukan agar generasi bangsa tidak paham tentang pahlawan di masa lalu.

Termasuk seorang Ahmad Lussy yang sebenarnya adalah seorang pimpinan pondok pesantren yang berjuang menegakan kebenaran di tanah air ini.

"Ahmad Lussy itu beliau adalah seorang pejuang, kyai, pemimpin pesantren dan arah-arahkan anak santrinya untuk berjuang menegakan kebenaran di bumi pertiwi ini,' terangnya.

Baca Juga: 4 Klaim Konyol Cocokologi Sejarah yang Dianggap Malu-maluin Islam: dari Gajah Mada hingga yang Terbaru Pattimura

Khazanah Islam: Masuk Daftar Nominator Warisan Budaya Tak Benda, Reog Ponorogo Segera Diakui UNESCO

Tampilkan Semua Halaman