Isu Khofifah Indar Parawansa jadi cawapres Prabowo Subianto mulai bergulir. Pasangan ini nampaknya cukup mendongkrak elektabilitas ketua umum Partai Gerindra itu di Jawa Timur.
Khofifah, Gubernur Jawa Timur itu melekat kuat pada dirinya cap Nahdlatul Ulama (NU). Ia merupakan satu diantara mungkin sedikit warga NU yang punya talenta di kancah politik.
Baca Juga: Elite Gerindra Bongkar Sikap Tak Santun Anies ke Prabowo, Loyalis Ganjar: Dia Oportunis Sejati
Di kalangan warga Nahdliyyin, Khofifah sangat dihormati. Keunggulan lainnya, mantan Menteri Sosial itu merupakan wujud seorang politikus muslimah.
Perempuan, Jawa, NU, dan Islam. Hal-hal ini yang bisa menjadi daya tarik dan faktor pembeda sekaligus keunggulan Khofifah dibandingkan tokoh-tokoh potensial lainnya.
Peneliti Lembaga Survei Nasional (LSN), Gema Nusantara Bakry berpandangan, Jawa Timur sebagai provinsi yang ditengarai akan menjadi pertempuran sengit sebagai penentu calon presiden 2024 mendatang.
"Pasangan calon presiden dan calon wakil presiden (capres-cawapres) yang unggul di Jawa Timur akan memenangi Pilpres Nasional jika dilihat dari pemilu sebelumnya," ungkap Gema belum lama ini di Jakarta.
Berdasarkan hasil survei terbaru LSN yang dirilis Januari lalu, elektabilitas Prabowo Subianto unggul diantara dua kandidat capres potensial lainnya dengan raihan poin 42,1%.
Baca Juga: Khofifah Jadi Kandidat Kuat, Demokrat Makassar: Harus AHY sebagai Cawapres Anies Baswedan
Menteri Pertahanan RI itu bersaing ketat dengan Gubenur Jawa Tengah Ganjar Prabowo sebesar 41,9%. Sementara mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan berada di urutan ketiga dengan perolehan 13,5%.
Menurut Gema, jika koalisi Partai Gerindra dan PKB terus berlanjut dan Prabowo didampingi calon wakil presiden yang disukai warga nahdliyin (NU), besar peluang untuk pertama kalinya Prabowo akan menang di Jawa Timur sekaligus menang secara nasional.
Khazanah Islam: Masuk Daftar Nominator Warisan Budaya Tak Benda, Reog Ponorogo Segera Diakui UNESCO